Malang (ANTARA News) - Kota Malang, Jawa Timur, membidik posisi lima besar untuk perolehan nilai Ujian Nasional (UN) SMP di provinsi itu.

"Tahun lalu Kota Malang berada di peringkat ke-20, tahun ini kita harus bisa meraih posisi kelima dan minimal masuk 10 besar Jatim. Kami berharap tahun ini ada peningkatan prestasi (nilai UN) secara signifikan," kata Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji di sela-sela memantau pelaksanaan UN di sejumlah SMP di kota itu, Senin.

Politisi dari PKB itu mengaku setiap tahun Dinas Pendidikan (Disdik) selalu melakukan perbaikan, termasuk persiapan menjelang UN dengan harapan prestasi yang diraih siswa-siswi di kota pendidikan itu juga meningkat, bahkan mampu menerobos ke posisi lima besar Provinsi Jatim.

Pada pelaksanaan UN SMP hari pertama (Senin, 4/5), Sutiaji melakukan pemantauan di empat SMP negeri dan swasta, yakni di SMP Negeri 6, SMP Wahid Hasyim Dinoyo, SMP Negeri 19, dan MTs Negeri 01.

Sutiaji mengatakan sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UN SMP.

Hanya saja ada dua siswa yakni dari SMP Negeri 19 dan SMP Santa Maria harus mengikuti ujian di rumah sakit karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan.

"Keduanya mengikuti UN di RS Panti Nirmala dan alhamdulillah prosesnya juga lancar," kata Sutiaji.

Sementara di Kota Batu, ada seorang siswa yang tidak mengikuti UN, yakni Vio Ufan Insadi, siswa MTs Hasyim Asy'ari. Vio mengundurkan diri dua bulan menjelang UN digelar.

"Pihak sekolah sudah meminta surat pernyataan pengunduran diri Vio kepada orang tuanya. Sebenarnya kami juga sudah melakukan lobi dan merayu siswa maupun orang tuanya, tetapi tidak membuahkan hasil," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Batu, Mistin saat memantau pelaksanaan UN bersama Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015