Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim hasil pertemuan dirinya bersama jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama-sama dengan perwakilan pengusaha sektor perikanan berjalan produktif.

"Intinya kami telah sepakat membuat langkah-langkah yang produktif," kata Susi Pudjiastuti seusai pertemuan di Gedung Mina Bahari I, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin.

Menurut Susi, pihaknya bertemu dengan rombongan pengusaha yang bergerak di beragam ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan seperti komoditas udang dan rumput laut.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut Hutagalung pada Kamis (30/4) menyebutkan, Menteri Susi bakal mengundang eksportir nasional pada Senin (4/5) ini.

Undangan tersebut, ujar Saut, juga terkait dengan KKP yang menginginkan eksportir Indonesia dapat memanfaatkan momentum dari kebijakan "kartu kuning" atau pembatasan komoditas perikanan dari Thailand yang dapat masuk ke Uni Eropa. "Pesan yang utama bagaimana pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan baik momentum ini," katanya.

Ia menyebutkan Uni Eropa mengapresiasi langkah-langkah kemanusiaan yang diambil Indonesia dalam mengevakuasi anak buah kapal (ABK) terkait dengan kasus perbudakan di Benjina, Maluku.

Selain itu, Saut juga mengemukakan bahwa banyak pihak, tidak hanya dari Eropa tetapi juga dari Amerika Serikat yang tertarik untuk membeli produk-produk perikanan dari Indonesia.

Untuk itu, ujar dia, KKP juga bakal mengadakan forum bisnis di Bali pada 26--27 Mei mendatang khusus untuk membahas perdagangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Hal itu dinilai dibutuhkan untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas kelautan dan perikanan yang pada periode Januari-Maret 2015 mengalami penurunan nilai sekitar 8 persen dan penurunan volume sekitar 14 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Dirjen P2HP KKP menyatakan, penurunan itu wajar dialami pada beberapa bulan awal tahun karena pembelian tertinggi biasanya dilakukan pada empat bulan terakhir setiap akhir tahun, atau bulan September hingga Desember.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015