Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin, merinci jumlah siswa yang mengikuti ujian terdiri atas 15.734 siswa dari 118 SMP dan 3.040 siswa dari 34 MTS.
"Seluruh siswa akan mengikuti ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia," katanya.
Ia mengatakan tahun ini tidak ada siswa SMP/Mts yang mengikuti ujian berbasis komputer di Kota Bogor.
"Karena secara persyaratan SMP dan MTs di Kota Bogor belum bisa mengikuti ujian berbasis komputer, ini tidak menjadi persoalan, karena kita sudah menyelenggarakannya tingkat SMA," kata Fahrudin.
Fahrudin mengatakan pelaksanaan ujian nasional hari ini diawasi secara ketat dengan melibatkan 1.686 pengawas ruangan.
"Satu ruangan diawasi oleh dua orang pengawas, total keseluruhan jumlah ruangan ujian ada 843 ruangan," katanya.
Fahrudin mengatakan demi mencegah adanya kebocoran soal ujian, pengawasan ketat dilakukan oleh aparat sekolah, pengawas dan polisi sejak pendistribusian soal dari percetakan ke sekolah.
Dari percetakan, ia menjelaskan, soal ujian dibawa ke titik bongkar SMPN 5 lalu didistribusikan ke masing-masing sub-rayon.
"Soal baru boleh diambil oleh seluruh sekolah penyelenggara di masing-masing sub-rayon pada hari pelaksanaan ujian mulai pukul 05.00 WIB. Begitu juga untuk ujian di hari berikutnya," kata dia.
Fahrudin menambahkan siswa yang tidak dapat mengikuti ujian nasional karena berhalangan dapat mengikuti ujian susulan sepekan setelah pelaksanaan ujian nasional.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015