Medan (ANTARA News) - Ribuan rumah warga di Kecamatan Secanggang, Babalan dan Pelawi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin, (25/12) masih digenangi air dan belum bisa ditempati seperti biasanya. ANTARA News melaporkan dari lokasi kejadian, bahwa akibat halaman rumah masih digenangi air, sebagian korban masih ada yang tinggal di lokasi penampungan di Masjid, gedung sekolah, Posko dan rumah warga yang tidak terkena banjir. Sementara anak-anak yang berada di Kecamatan Babalan dan Kecamatan Pelawi memanfaatkan genangan air kotor dari sisa banjir untuk arena bermain dengan menggunakan rakit batang pisang dan pelampung ban mobil. Sebahagian warga korban banjir tersebut terpaksa menjemur padi yang masih basah di pinggir jalan, sehingga dikhawatirkan dapat menganggu arus lalu lintas di jalan provinsi di daerah tersebut. Kecamatan Babalan dan Kecamatan Pelawi, Kabupaten Langkat masih digenangi air itu, berada sekitar 85 Kilometer Selatan Kota Medan. "Padi yang masih basah itu terpaksa diletakkan di pinggir jalan karena tidak ada lagi lokasi yang dapat dijadikan tempat penjemuran gabah tersebut, kata Suhartini (45) warga Desa Securai Kecamatan Babalan itu. Menurut dia, akibat banjir tersebut ratusan kilogram gabah miliknya basah dan sebahagian puluhan kilogram lainnya hanyut dibawa banjir terjadi, Jumat, (22/12) lalu. Bahkan, katanya, akibat banjir itu, seluruh perabot rumah tangga miliknya berupa kursi, meja tamu, lemari pakaian dan tepat tidur rusak diterjang banjir mencapai ketinggian tiga meter. "Anak-anak yang masih kecil terpaksa dibawa mengungsi ke lokasi yang aman agar tidak menjadi korban banjir tersebut," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006