Jakarta (ANTARA News) - Raksasa teknologi Apple mengatakan tato di pergelangan tangan beberapa pengguna mungkin dapat menghalangi fitur arloji pintar Apple Watch untuk memantau detak jantung.
Hal ini sekaligus mengkonfirmasi laporan sejumlah pengguna dalam sepekan terakhir, yang menyebutkan perangkat tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
"Perubahan permanen atau sementara pada kulit, seperti tato, dapat mempengaruhi kinerja sensor jantung," tulis Apple seperti dilansir laman CNET, Minggu.
"Tinta, pola dan saturasi dari beberapa tato dapat menghalangi cahaya dari sensor, sehingga sulit untuk melakukan pemindaian," lanjut pernyataan tersebut.
Untuk mengukur denyut jantung, Apple Watch memiliki sebuah sensor yang diletakkan di bagian bawah arloji atau tepat di atas pergelangan tangan.
Saat pengguna ingin mengetahui denyut jantung, sensor menyala di atas permukaan tangan. Sensor yang berkedip ratusan kali per detik tersebut, mengandalkan cahaya hijau sebagai warna yang dapat diserap darah.
Setiap kali jantung berdetak, darah mengalir melalui pergelangan tangan. Dengan menyerap cahaya melalui sensor, Apple Watch dapat menentukan detak jantung seseorang.
Oleh karena itu, warna tinta pada tato dapat menyebabkan Apple Watch salah menterjemahkan warna cahaya dan mengurangi akurasi pemindaian detak jantung.
Apple mengatakan, solusi untuk masalah itu mungkin dengan menggunakan monitor detak jantung eksternal, meskipun hal ini menghilangkan tujuan utama fitur sensor tersebut.
Sejauh ini, belum ada keterangan apakah Apple akan menghadirkan pembaruan teranyar untuk sensor detak jantung terkait masalah itu.
Apple Watch, yang memerlukan setidaknya iPhone 5 untuk menjalankan aplikasi dasar dan menerima notifikasi, merupakan produk pertama Apple yang dapat dikenakan (wearable).
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015