Mataram (ANTARA News)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menerapkan pelayanan kesehatan sistem jemput bola bagi jemaah calon haji di kota itu, terutama bagi calon haji lanjut usia.
"Mulai musim haji tahun ini, tim medis dari Dinas Kesehatan Kota Mataram harus melakukan pemeriksaan rutin kepada calon haji lanjut usia (lansia) ke rumah masing-masing atau dengan sistem jemput bola," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Minggu.
Pernyataan itu dikemukakannya dalam pembukaan bimbingan mansik haji gratis musim haji 2015, Sabtu (2/5) yang dihadiri juga oleh 441 calon haji Kota Mataram.
Wali kota mengatakan, pelayanan kesehatan langsung ke rumah calon haji ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kota dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan calon haji.
Kesehatan, katanya, merupakan faktor utama dan penting bagi jemaah agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusuk.
"Oleh karena itu, mulai saat ini calon haji harus rutin memeriksakan kesehatannya baik di puskesmas, rumah sakit atau dokter spesialis. Jika jemaah tindak mampu datang, tim medis yang akan datang langsung ke rumah jemaah," ujarnya.
Ahyar mengatakan, pelayanan prima itu diberikan pemerintah kota kepada calon haji, karena pemerintah kota sadar bahwa calon haji merupakan tamu pilihan Allah.
"Dengan menjadi tamu Allah maka pelayanan terhadap calon haji harus diutamakan dan menjadi prioritas," kata Wali Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi saat dikonfirmasi mengatakan, untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan calon haji ke rumah masing-masing sudah dipersiapkan.
"Tim medis yang ada pada 11 puskesmas sudah siap turun ke rumah calon haji, tentunya calon haji yang lansia dan calon haji dengan kendala tertentu tidak bisa datang ke puskesmas," katanya.
Ia mengatakan, setiap tahunnya rata-rata calon haji asal Kota Mataram 60 persen lansia. Namun, belum tentu semuanya tidak bisa datang ke pusat-pusat pelayanan kesehatan.
"Pelayanan kesehatan jemput bola bagi calon haji ini, kita prioritaskan bagi yang tidak bisa ke pusat pelayanan kesehatan dan lansia," ujarnya.
Usman mengatakan, jika dari hasil pemeriksaan tim medis dari puskesmas, calon haji membutuhkan dirawat lebih lanjut, maka tim medis siap memberikan pendampingan untuk proses pengobatan lebih lanjut ke rumah sakit atau spesialis.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015