Penegasan ini diungkapkan Mendag di sela memimpin delegasi bisnis Indonesia ke Milan, Italia, Kamis (30/4).
Pada pertemuan itu, pelaku bisnis asal Indonesia dipertemukan dengan pebisnis papan atas Italia untuk melakukan pembicaraan guna meningkatkan kerja sama kedua belah pihak.
Acara dikemas dalam konsep business luncheon yang digelar di Hotel Principe Savoia, Milan, Italia. Acara ini dihadiri President of Italian Trade Agency Riccardo Monti dan Dubes Indonesia untuk Italia August Parengkuan, serta 90 pengusaha kedua negara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Misi Dagang Indonesia tahun 2015 ke Eropa yang dilaksanakan pada 29 April-4 Mei 2015.
Menurut Rachmat Gobel, kunjungan ke Milan merupakan upaya yang strategis dan penting bagi peningkatan kerja sama kedua negara, terutama kerja sama produk tekstil dan produk unggulan ekspor Indonesia lainnya.
"Milan merupakan kota fashion dunia yang selalu memikat para desainer, artis, fotografer, dan model dari seluruh dunia, serta industri kuliner dunia. Posisi inimenyebabkan Milan menjadi salah satu mitra penting bagi Indonesia," ungkap Rachmat Gobel.
Pada acara business luncheon tersebut, Mendag menyampaikan perkembangan hubungan perdagangan kedua negara dan perekonomian Indonesia yang pertumbuhannya didukung penguatan iklim usaha yang semakin kondusif dan transparan.
Selain itu juga dijelaskan target capaian yang akan diraih hingga tahun 2019, khususnya kebutuhan pembangunan fasilitasinfrastruktur yang dapat dimanfaatkan para investor dari Italia untuk melakukan kerja sama dengan dunia usaha Indonesia.
Mendag juga menyampaikan perkembangan ASEAN Economic Community (AEC) yang akan berlaku 1 Januari 2016, serta keinginan kuat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan Uni Eropa (EU) melalui kerja sama Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), termasuk juga dengan mitra dagang lainnya seperti Korea Selatan, Swiss, Jepang, danAmerika Serikat.
Mendag optimistis kunjungannya kali ini mampu meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2019 sebesar 8,27 miliar dolar AS. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 263% dari nilai ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2014 yang tercatat mencapai 2,28 miliar dolar ASTarget peningkatan ekspor Indonesia ke Italia tersebut tidak kecil.
Peningkatan tersebut hanya dapat tercapai melalui kerja sama intensif yang terus diupayakan melalui kegiatan people to people contact antara pelaku bisnis kedua negara.
"Saya optimistis melalui partisipasi Indonesia pada World Expo Milan (WEM) 2015 yang berlangsung selama 6 bulan, dari 1 Mei hingga 31 Oktober 2015, merupakan nation branding Indonesia di mata masyarakat Eropa, sekaligus menjadi katalisator peningkatan perdagangan dan investasi Indonesia ke arah yang semakinbaik," ungkap Rachmat Gobel.
Hadir dalam kesempatan itu Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian dan Perwakilan KADIN Chris Kanter. Keduanya turut memberikan gambaran kondisi sosial budaya dan perekonomian yang tumbuh dalam kehidupan demokrasi yang harmonis.
Usai melakukan pertemuan, Mendag juga melakukan kunjungan ke dua perusahaan fashion besar Italia, yaitu Fratelli Rossetti Factory (leather goods) dan Dolce & Gabana, dua ikon fashion dunia.
Dalam site visit tersebut, Mendag berharap perusahaan fesyen Italia tersebut dapat melakukan kerja sama dengan pelaku bisnis Indonesia dan sekaligus penjajakan investasi.
Statistik Perdagangan Indonesia-ItaliaEkspor non migas Indonesia ke Italia pada tahun 2014 sebesar 2,28 miliar dolar AS, sedangkan ekspor non migas Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 mencapai 346 juta dolar AS.
Komoditas utama ekspor Indonesia ke Italia pada periode Januari-Februari 2015 adalah minyak sawit (HS 1511) dengan pangsa ekspor 40,3%, batubara (HS 2701) dengan pangsa 9,8%, kopi (HS0901) dengan pangsa 6,6%, t-shirt (HS 6109) dengan pangsa 3,8%, dan sepatu kulit (HS 6403)dengan pangsa ekspor 3,2% dari total ekspor nonmigas Indonesia ke Italia.
Impor Indonesia dari Italia pada 2014 sebesar 1,72 miliar dolar AS, sementara pada periode Januari-Februari 2015 sebesar 218 juta dolar AS. Produk utama impor Indonesia dari Italia adalah mesinpencuci piring (HS 8422) dengan pangsa 13,8%, keran untuk pipa (HS 8481) dengan pangsa 7,9%, dan mesin pengolah tembakau (HS 8478) dengan pangsa 3,8% dari total impor Indonesia dari Italia.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015