"Sepeda motor yang dikendarai korban bertabrakan dengan sepeda motor dari arah berlawanan. Istilahnya adu kambing, dan benturannya sangat keras," kata kerabat korban yang juga Pengulu Desa Raja Bejamu, Muspar, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru.
Muspar menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB tepatnya di jalan poros Bagansiapiapi- Sinaboi di Desa Sei Rusa Kecamatan Bangko. Tarmizi merupakan guru SMPN 3 Kecamatan Sinaboi yang mengajar bidang studi Bahasa Indonesia dan kesenian.
Dengan mengenakan seragam batik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Guru Tarmizi mengendarai motor dari rumahnya di Kota Bagansiapiapi menuju SMA 1 Sinaboi yang berjarak sekira 12 kilometer. Kebetulan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional untuk Kecamatan Sinaboi dipusatkan di sekolah itu.
Namun, di tengah perjalanan, kejadian malang menimpa guru berusia 32 tahun itu. Motor yang dikendarai Tarmizi bertabrakan dengan motor yang dikendarai Syahrial (50), yang melaju dari arah berlawanan.
"Keduanya sedang terburu-buru, mungkin itu yang jadi penyebab kecelakaan. Tarmizi ingin cepat-cepat ke SMA 1 untuk ikut upacara. Sedangkan, Syahrial juga terburu mengantar istrinya untuk mengejar bus tujuan Bagan Batu," kata Muspar.
Ia mengatakan Guru Tarmizi mengalami luka parah di bagian kepala. Korban sempat dibawa ke RSUD Bagansiapiapi, namun nyawanya tidak tertolong lagi. Sedangkan Syahrial tidak mengalami luka terlalu parah dan kini sudah bisa pulang ke rumahnya.
Menurut dia, jenazah Tarimizi kini disemayamkan di rumah kerabatnya di Desa Raja Bejamu. Almarum Guru Tarmizi dikenal sebagai sosok yang baik, dan sudah tiga tahun menjadi guru honor di SMPN 3 Sinaboi.
Sementara itu, Kepala Dinas Rokan Hilir Amiruddin mengaku sangat prihatin dengan kecelakaan yang merengut nyawa Guru Tarmizi. " Keluarga besar dinas pendidika ikut berduka atas kejadian ini. Saya berharap guru-guru dan siswa SMP yang akan menjalani Ujian Nasional supaya lebih berhati-hati dalam berkendara," ujarnya.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015