Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan pada 2019 terdapat 15.000 program studi perguruan tinggi dengan akreditasi kategori unggulan.
"Target inovasi kami percepat untuk mengejar ketinggalan daya saing antarbangsa," kata Mohamad Nasir ketika menjadi pembina upacara dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015 di Gedung BPPT, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan, ada dua cara agar pendidikan tinggi bisa memberikan dukungan terhadap daya saing bangsa. Pertama adalah dengan menghasilkan tenaga terampil yang dibutuhkan oleh lapangan kerja.
Kemudian yang kedua, menghasilkan inovasi yang memberikan manfaat ekonomis secara langsung bagi masyarakat.
Supaya target tersebut tercapai, pengembangan dan implementasi secara progresif Sistem Penjamin Mutu Internal harus sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
"Harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi semakin meningkat, maka mutu harus ditingkatkan," katanya.
Namun, ia juga mengeluhkan terhadap rendahnya anggaran riset yang disediakan. "Anggaran tahun ini mencapai Rp4,55 Triliun, itu masih rendah, tapi harus dimaksimalkan," ujarnya.
Menurutnya, dana tersebut hanyalah sekitar 0,09 dari pendapatan kotor negara.
Ia berharap, dengan kerja sama dari semua elemen, pencapaian target daya saing bangsa bisa dipenuhi untuk mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015