Alat musik ini sudah ada sejak abad ke-7 namun sampai saat ini alat musik tersebut baru bisa dimainkan oleh segelintir orang,"

Kupang (ANTARA News) - Alat musik tradisional Sasando yang telah menjadi ikon Nusa Tenggara Timur akan dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah di Rote, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Rote Ndao Melkias Rumlaklak, Sabtu.

Melkias mengatakan sebagai alat musik yang aslinya berasal dari Rote, Sasando harus terus dikembangkan, dan diajarkan kepada generasi muda melalui pelajaran-pelajaran muatan lokal di sekolah.

"Alat musik ini sudah ada sejak abad ke-7 namun sampai saat ini alat musik tersebut baru bisa dimainkan oleh segelintir orang," katanya.

Ia menjelaskan saat ini sudah ada beberapa yang mempunyai kemampuan memainkan alat musik tersebut untuk membuka kursus-kursus memainkan alat musik Sasando di Kupang, dan sudah mulai ada perkembangan.

"Sayang sekali kalau alat musik ini sampai hilang begitu saja dan tidak diwariskan secar turun temurun kepada generasi muda NTT. Apalagi sekarang sudah dikenal di dunia internasional," tambahnya.

Oleh karena itu, kata pria yang disapa Melky tersebut, pada 2016 nanti pihaknya akan bekerjasama dengan semua instansi di Rote Ndao untuk mulai memasukan alat musik tersebut dalam ekstra kurikuler muatan lokal di sekolah-sekolah Rote Ndao.

Hal ini juga menurutnya bagian dari mempromosikan pariwisata Rote Ndao sendiri dan menjaga agar kebudayaan Rote Ndao tidak hilang dan terus menurut diajarkan kepada generasi muda.

"Hal ini telah direncanakan dan pada 2016 nanti dapat terlaksana," tuturnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015