Jakarta (ANTARA News) - Pasangan muda ganda putra pemusatan pelatihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mampu bangkit dari ketertinggalan dalam pertandingan perempat final turnamen Selandia Baru Terbuka 2015.
"Lawan cukup bagus dan boleh dibilang lebih berpengalaman dibanding Fajar/Rian. Jadi, hasilnya bisa menang itu bagus buat mereka karena dapat menambah jam terbang mereka," kata pelatih ganda putra pelatnas PBSI Aryono Miranat dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Pasangan Fajar/Rian menyelesaikan putaran perempat final turnamen tingkat grand prix gold itu setelah menaklukkan pasangan Belanda-Taiwan Ruud Bosch/Huang Po Jui dengan skor 19-21, 23-21, 21-18.
Pasangan putra Indonesia yang menjadi unggulan ketujuh itu kalah pada game pertama meskipun beberapa kali menyusul perolehan skor dari Ruud/Huang.
Pada game kedua, Fajar/Rian juga sempat tertinggal dari Ruud/Huang 3-5, 6-8, 8-11. Tapi setelah skor mencapai 11-11, ganda putra Merah Putih itu terus mendominasi game kedua 13-12, 16-14, 20-17 hingga 23-21.
Kemenangan game kedua seakan menambah kepercayaan diri Fajar/Rian pada game ketiga. Itu dibuktikan dengan perolehan skor yang terus menjauhi Ruud/Huang 2-2, 5-5, 7-5, 10-8, 13-9, 18-14, hingga 21-18.
Pada putaran empat besar, Fajar/Rian akan menghadapi pasangan asal Malaysia Hoon Thien How/Lim Khim Wah.
"Pasangan Malaysia itu lebih kuat dan berpengalaman. Fajar/Rian akan terus berusaha melawan saja," kata Aryono yang menemani atlet-atlet pelatnas PBSI dalam pertandingan di Auckland, Selandia Baru.
Pasangan lain ganda putra Indonesia Markis Kido/Agripinna Primarahmanto Putra juga sukses menembus putaran semifinal setelah mengalahkan wakil Malaysia Goh V Shem/Tan Wee Kiong dengan skor 22-20, 21-13.
Sementara, pasangan lain pelatnas PBSI Berry Angriawan/Ryan Agung Saputra, telah gugur dalam putaran kedua dari pasangan Taiwan Lu Ching Yao/Tien Tzu Chieh dengan skor 18-21, 21-15, 21-16.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015