Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena ekuitas dan dolar AS menguat kembali, menempatkan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 7,9 dolar AS, atau 0,67 persen, menjadi menetap di 1.174,50 dolar AS per ounce.
Penguatan baru dolar merugikan daya tarik emas karena greenback yang lebih kuat membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi para investor.
Pada Jumat, indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, meningkatn 0,5 persen menjadi 95,28 di perdagangan tengah hari.
Emas diberi sedikit dukungan ketika laporan industri yang dirilis Jumat menunjukkan bahwa laju pertumbuhan manufaktur AS mencapai tingkat terendah dalam lebih dari dua tahun.
Lembaga riset Institute for Supply Managements yang berbasis di AS, mengatakan indeks aktivitas pabrik nasionalnya tercatat 51,5 pada April, tidak berubah dari angka Maret. Sementara itu, data lapangan kerja turun menjadi 48,3, tingkat terendah sejak September 2009.
Emas sebagai aset "safe haven" biasanya diburu oleh para investor ketika perekonomian menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Volume transaksi tipis karena banyak pasar di Eropa dan Asia yang tutup untuk liburan "May Day" atau hari buruh. Demikian laporan Xinhua.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015