Kathmandu (ANTARA News) - Seribu orang dari negara-negara Uni Eropa hilang di Nepal, sedangkan 12 orang dipastikan tewas, setelah hampir sepekan sejak gempa bumi dahsyat menerjang Nepal, kata kepala delegasi Uni Eropa di sini seperti dikutip Reuters.

"Kami tidak tahu ada di mana mereka, atau apa yang terjadi pada mereka," kata Duta Besar Rensje Teerink kepada wartawan seraya menambahkan kebanyakan dari mereka adalah turis di wilayah Langtang dan Lukla.

Langtang adalah kawasan pemanjatan dari arah utara Kathmandu yang terkena longsor salju dan tanah longsor yang hebat, sedangkan Lukla adalah titik pendakian bagi para pendaki ke base camp Puncak Everest.

Nepal yang diguncang gempa bumi dahsyat Sabtu pekan lalu yang telah menewaskan lebih dari 6.000 orang, adalah tujuan pendakian populer bagi pendaki dan para pemanjat tebing.

Tim penyelamat berjuang mencapai daerah-daerah terpencil di negara berpegunungan yang populer di kalangan pendaki, untuk mencari penyintas, sedangkan para turis dan warga setempat berkelahi untuk bisa diungsikan lewat udara ke tempat aman.

Para diplomat kesulitan menemukan jejak warga mereka yang hilang karena banyak backpacker tidak terdaftar pada kedutaan besar mereka begitu tiba di Nepal.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015