Bekasi (ANTARA News) - 51 jamaah calon haji calhaj) asal berbagai daerah Propinsi Jawa Barat (Jabar) gagal berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah Suci Makkah, Arab Saudi karena dalam kondisi sakit dan dirawat di RS Haji Pondokgede. Sedangkan, delapan jamaah calhaj tidak berangkat karena sedang hamil belum mendapat vaksinasi meningitis dan 14 calhaj lainnya batal karena ekses dari sakit dan ekses kehamilan, kata Kakandepag Propinsi Jabar, Muhaiman, usai melepas kloter 83 terakhir yang mengangkut 447 calhaj asal Jabar di embarkasi Bekasi, Senin sore. "Pelepasan kloter 83 ini menandai berakhirnya pemberangkatan calhaj dari embarkasi Bekasi dan semoga semua jamaah calhaj asal Propinsi Jabar mendapat predikat haji mabrur," kata Muhaimin. Sebelum melepas kloter 83, Muhaimin berpesan kepada para jamaah calhaj asal Propinsi Jabar agar senantiasa ikhlas menerima kenyataan selama transit di embakarkasi Bekasi yang sudah barang tentu banyak kekurangan soal prasarana dan sarana. Dari sisi fasilitas penginapan, kondisi kamar mandi dan mungkin lainnya yang dianggap kurang berkenan dihati hendaknya dapat dimaklumi dan disyukuri dengan rasa tulus ikhlas, sehingga diharapkan selepas dari embarkasi Bekasi tidak ada ganjalan dan umpatan disanubari. Para jamaah calhaj juga diminta untuk tetap berlapangdada menerima pelayanan dari petugas PPIH yang mungkin kurang berkenan dihati, tetapi yang paling penting adalah hilangkan semua uneg-uneg jangan sampai dibawa ke tanah Suci Makkah, Arab Saudi nanti bisa menggangu konsentrasi ibadah. "Saya minta uneg-uneg dan rasa tidak enak dihati jangan sampai dibawa terbang ke tanah Suci Makkah, karena dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi pelaksanaan ibadah, karena itu perasaan tidak enak dan kesal jika ada hanya cukup sampai di embarkasi Bekasi saja," katanya. Ketika ditanya adanya keluhan sejumlah jamaah calhaj asal Kabupaten Bandung tentang menu makanan yang kurang berkualitas, Muhaimin sering konsultasi dengan pengusaha katering embarkasi Bekasi agar menjaga mutu makanan yang disajikan dan jangan hanya mencari keuntungan semata. Menyinggung soal Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) bagi jamaah calhaj yang gagal diberangkatkan ke tanah Suci Makkah karena berbagai masalah, ia mengatakan, akan dikembalikan sesuai kekentuan bank tempat menyetor uang melalui Kandepag di wilayah masing-masing. "Seluruh biaya akan dikembalikan oleh petugas bank dimana jamaah calhaj menyetor uang mereka, tapi soal besarnya ada ketentuannya. Kalaupun jamaah calhaj tidak mau mengambil karena tahun depan berniat menunaikan ibadah haji juga tidak ada masalah uang tetap disimpan di bank," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006