Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan buruh internasional berjanji ikut memperjuangkan nasib pekerja Indonesia pada tingkatan global, untuk merealisasikan kesejahteraan bagi buruh.

"Ketika ada perusahaan memperlakukan salah satu dari anda dengan tidak adil, beri tahu kami, dan kami akan berjuang untuk anda," kata Sekjen International Trade Union Confederation (ITUC) Sharan Burrow saat menghadiri peringatan Hari Buruh di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Burrow mengajak seluruh pekerja di Indonesia untuk tidak lagi mentolerir perusahaan-perusahaan yang membayar upah secara murah.

Sharon juga mengajak seluruh elemen buruh meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak pengusaha memberi upah diatas upah minimum.

"Kita juga menuntut supaya ada martabat diberikan kepada kita, jaminan sosial kepada seluruh rakyat," ujarnya.

Burrow juga berharap tidak ada lagi korupsi yang dilakukan pengusaha berlatar belakang kontrak kerja buruh.

"Saya bangga berdiri bersama para buruh. Sekarang kita bersama-sama menuntut itu kepada dunia. Anda kuat, anda bersatu, anda fantastis dan kita akan menang," kata dia.

Pada Jumat, ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan elemen lain memenuhi Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, untuk memperingati Hari Buruh 2015.

Kelompok buruh yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang, datang menggunakan bus, mobil pribadi dan roda dua. Mereka mulai masuk ke stadion utama GBK untuk menyuarakan tuntutannya.

Tuntutan buruh dalam peringatan hari buruh 2015 antara lain mengangkat guru dan pegawai honorer menjadi PNS, menolak kekerasan dan diskriminasi terhadap buruh serta aktivis buruh, dan menaikkan anggaran kesehatan untuk jaminan kesehatan gratis.

Selain itu, revisi peraturan menteri 19/2012 tentang pekerja alih daya dan mengesahkan segera RUU Pekerja Rumah Tangga.

Para petinggi partai Koalisi Merah Putih dijadwalkan hadir dalam perayaan hari buruh. Sejauh ini yang hadir yakni politisi PKS Hidayat Nur Wahid di GBK.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015