Tambrin menjelaskan kepada wartawan saat dihubungi, Jumat, bahwa Kemenag Kalsel sebagai panitia tuan rumah pelaksanaan kemah pramuka santri berkometmen tidak akan mengubah jadwal pelaksanaan.
"Kita sudah melakukan rapat bersama, kegiatan kemah pramuka santri nusantara tidak jadi diundur waktunya, tetap sesuai jadwal semula, 1-7 Juli 2015," ujarnya.
Ia mengakui sempat ada wacana memundurkan waktu pelaksanaan kegiatan kemah pramuka santri yang akan mengambil tempat di Taman Agro Wisata Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, karena tidak bisa dibantu dana APBD provinsi.
"Kegiatan ini tidak masuk dalam kegiatan yang dibantu alokasi anggaran pada APBD murni provinsi tahun ini, sebab Kalsel baru ditunjuk sebagai tuan rumah pada bulan Februari, terkecuali nanti dimasukkan pada APBD perubahan," jelasnya.
Namun, kata Tambrin, karena komitmen kuat Kemenag provinsi untuk menyukseskan acara ini sesuai jadwal, maka Kementerian Agama pusat menyatakan mendukung penuh.
"Kita hanya meminta pemerintah provinsi dan Pemkab Tanah Laut untuk membantu menyiapkan toilet umum, transportasi, dan kelistrikan," ujarnya.
Sejauh ini, tutur Tambrin, rapat koordinasi Kemenag se-Indonesia untuk suksesnya acara telah final dilakukan, bahkan 33 perwakilan Kemenag provinsi sudah melakukan peninjauan ke lokasi rencana kegiatan baru-baru tadi.
"Semua Kemenag provinsi di Indonesia menyatakan kepada kita mengikuti sesuai yang dijadwalkan Kemenag Provinsi Kalsel, dan memuji lokasi yang akan dijadikan tempat kegiatan," ungkapnya.
Dia menyatakan, Kalsel sudah mantap menjadi tuan rumah pelaksanaan kemah pramuka santri nusantara ini, sebagaimana yang sudah sukses dilaksanakan provinsi Riau pada 2012 lalu.
Oleh karena itu, Tambrin berharap semua elemen masyarakat di daerah ini mendukung penuh pula, sebab imbasnya untuk mengharumkan nama daerah di tingkat nasioanal.
"Sebab peserta kemah pramuka santri ini diperkirakan mencapai 6.000 santri yang datang dari seluruh daerah di Indonesia," paparnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, selain sebagai ajang kreativitas, juga ajang silaturrahmi, terutama untuk memperluas syiar agama Allah SWT.
"Selain itu juga nantinya ada kegiatan memecahkan rekor muri, sebagaimana yang sudah dilakukan di Riau dulu dengan pemecahan rekor Muri mencatat kirab gurindam dua belas dengan tulisan terpanjang, di Kalsel pastinya akan lain lagi," ujarnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015