Kathmandu (ANTARA News) - Tim Penyelamatan dan Evakuasi RI mulai mencari secara intensif WNI di Nepal dengan mengerahkan tiga tim beranggotakan unsur Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI), TNI AU dan relawan Taruna Hiking Club (THC).
Komandan tim evakuasi WNI TNI AU Kolonel Indan Gilang di Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Kathmandu, Jumat, mengatakan tiga tim ini menyisir lewat udara dengan menggunakan helikopter, tim darat menuju pegunungan Himalaya dan satu tim lainnya menyisir rumah sakit di Kathmandu.
"Pencarian dari udara dengan helikopter akan diarahkan ke titik mereka diduga hilang dengan didukung tim darat," kata dia.
Kolonel Indan menjelaskan pencarian melalui udara itu difokuskan untuk menyisir jejak tiga WNI bernama Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat, namun juga akan mencari enam WNI lain yang hingga saat ini belum dapat dihubungi.
Berdasarkan informasi dari Himalayan Experience, penyelenggara tur yang diikuti ketiga WNI, pada 22 April, Alma, Kadek dan Jeroen diketahui menginap di Hotel Lama dan berdasarkan rencana perjalanan, saat terjadi gempa 25 April, mereka seharusnya berada di Kianjinggompa.
"Mulai sejak hilang kontak hingga sekarang sudah dilakukan pencarian oleh operator sehingga posisi kita adalah mengintensifkan pencarian," kata Indan.
Kolonel Indan bersama tim telah menentukan titik di sekitar lokasi diduga hilang agar pencarian lebih efektif, yakni ke Kyanjin Gompa, Langtang dan Dhunce.
Ketiga lokasi berada di Pegunungan Himalaya, Kianjin Gompa berada di ketinggian sekitar 4.000 mdpl di area Taman Nasional Langtang, sementara Dhunce adalah area yang lebih rendah, dan paling dekat dengan Kathamandu, yakni 7-8 jam perjalanan darat menggunakan mobil dan disambung jalan kaki.
"Informasi yang kita peroleh, korban yang ditemukan dibawa ke Kathmandu dan Dhunce," kata Indan.
Tim udara akan didukung tim darat yang akan berangkat ke Dhunce Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB waktu setempat, dengan waktu misi selama dua hari.
Sementara tim penyisir di rumah sakit-rumah sakit sekitar Kathmandu mulai bergerak Jumat sore.
Berdasarkan data Direktorat PWNI/BHI, total WNI di Nepal menjadi 96 orang yang 16 orang diantaranya belum dapat dihubungi hingga saat ini, yakni 7 warga yang menetap dan 9 pengunjung.
Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015