Makassas (ANTARA News) - Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan menyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air Boeing 737-400 yang tergelincir di Bandara Hasanuddin Makassar, kemarin. "Pada tahap awal, baru mengumpulkan data-data di lapangan, termasuk melihat kondisi pesawat dan dugaan aspek kesalahan manusian dengan mewawancarai pihak-pihak terkait," ujar salah seorang investigator KNKT, Suryanto di Bandara Hasanuddin Makassar, Senin. Meski demikian lanjut Suryanto, tetapi pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan atas peristiwa tersebut tergelincirnya pesawat tersebut. Yang pasti ujarnya, tim KNKT yang tiba di Makassar setelah beberapa jam peristiwa naas itu menimpa pesawat Lion Air, telah menerima kotak hitam (black box) pesawat yang diyakini dapat mengungkap penyebab terjadinya insiden tersebut. "Hingga saat ini kita belum putuskan kotak hitam itu akan dikirim kemana, sebab yang bisa membuka kotak itu hanya pihak Italia, Australia dan Taiwan," ujar Suryanto. Sementara itu, Humas Lion Air, Hasyim Arsal mengakui bahwa saat ini, sejumlah teknisi dari Jakarta telah diturunkan untuk turut menyelidiki kondisi pesawat yang mengalami kerusakan cukup parah. "Kerusakan pada mesin pesawat cukup parah dan bagian sayap robek tetapi badan pesawat tetap dalam kondisi normal," jelas Hasyim dan menambahkan bahwa usia pesawat tersebut terbilang cukup baru, digunakan sejak tahun 1998. Lebih lanjut dia mengatakan, pilot pesawat Rahman Yudia telah dimintai keterangan. Hasyim mengakui tidak ada kejanggalan pada aspek manusianya, namun Departemen Perhubungan akan tetap melanjutkan pemeriksaan terhadap pilot bersangkutan, kata Hasyim dan menambahkan, hingga kini ia belum mengetahui secara pasti jumlah kerugian yang dialami pihak Lion Air. Pesawat Boeing 737-400 Lion Air dengan nomor penerbangan JT 792 dan nomor lambung PK LIJ yang terbang dari Jakarta dengan tujuan akhir Gorontalo, tergelincir di run way 31 saat mendarat untuk transit di Bandara Hasanuddin Makassar, Minggu sekitar pukul 08.35 Wita. Semua penumpang berjumlah 156 termasuk satu orang bayi serta enam orang kru selamat. Akibat kecelakaan tersebut, salah satu ban pesawat bagian belakang terlepas, sayap kiri patah dan kedua mesin rusak berat akibat gesekan dengan landasan pacu, tetapi kedua mesin tersebut masih tetap melekat pada badan pesawat. Hingga saat ini, pesawat belum dievakuasi dan tetap berada di ujung run-way 31 Bandara Hasanuddin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006