Kalau partai yang meminta maka tak ada alasan bagi saya untuk tidak melaksanakannya. Sebagai kader, saya siap kapanpun dibutuhkan,"Surabaya (ANTARA News) - Artis sekaligus legislator DPR RI Arzeti Bilbina menunggu perintah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya yang diselenggarakan Desember 2015.
"Kalau partai yang meminta maka tak ada alasan bagi saya untuk tidak melaksanakannya. Sebagai kader, saya siap kapanpun dibutuhkan," ujarnya kepada wartawan di sela menghadiri seminar internasional di Universitas Narotama Surabaya, Kamis.
Nama eks model tersebut disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang akan maju dalam Pilkada mendatang dan maju melalui PKB.
Pihaknya mengaku saat ini masih konsentrasi sebagai wakil rakyat di Komisi 8 DPR RI yang membidangi tentang pemberdayaan perempuan, sosial dan agama.
"Jadi, kalau saya bolak-balik ke Surabaya dan Sidoarjo itu karena daerah pemilihan dan mengurusi persoalan pemberdayaan perempuan dan sosial. Pilkada kan juga masih beberapa bulan lagi," ucapnya.
Disinggung apakah selama ini sudah melakukan komunikasi dengan PKB maupun partai lainnya, termasuk mendaftar ke DPC PKB Surabaya, wanita berjilbab itu mengaku lebih memilih menunggu anjuran DPP PKB.
"Sekali lagi, saya ini kader partai yang harus tunduk ke perintah partai dan kalau DPP meminta, saya siap. Sedangkan, terkait komunikasi belum ada dan saya lebih memilih komunikasi masyarakat untuk fokus sesuai komisi yang saya bidangi," katanya.
Selain disebut akan diusung PKB, nama Arzeti juga dinilai cocok mendampingi Ketua DPC PDI Perjuangan Wisnu Sakti Buana sebagai pasangan kandidat yang tepat menyaingi calon petahana Tri Rismaharini.
"Kalau Wisnu dipasangkan Arzeti, kemudian mesin politik PDIP-nya yang militan dan menyebar ke setiap penjuru Kota Surabaya maka akan mampu menandingi Risma. Tentu Pilkada menjadi semakin menarik," tutur Wakil Sekretaris DPW Partai Nasdem Jatim Vinsensius Awey.
Kendati Arzeti belum terbukti memiliki pengalaman birokrasi maupun politik, namun dinilainya cukup populer karena keartisannya sehingga bisa mencuri suara Risma dari suara perempuan.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015