Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis kembali ditutup tertekan sebesar 19,13 poin di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi domestik.
IHSG turun 19,13 poin atau 0,37 persen menjadi 5.086,42. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 7,85 poin (0,89 persen) ke level 869,44.
"Pemulihan ekonomi global yang masih melamban berdampak pada perekonomian Indonesia sehingga menjadi salah satu faktor pendorong investor masih melakukan aksi lepas saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta.
Dalam data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, tercatat pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp1,323 triliun pada Kamis (30/4) ini.
Kendati demikian, menurut dia, dari sisi teknikal posisi saham-saham di dalam negeri sudah masuk dalam area oversold dan IHSG BEI juga cenderung mulai terbatas pelemahannya sehingga harapan akan terjadinya peluang pembalikan arah ke area positif cukup terbuka.
Selain itu, ia menambahkan munculnya ekspektasi pengeluaran pemerintah yang meningkat pada kuartal II tahun ini diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia secara jangka panjang.
"Hal itu sejalan dengan beberapa proyek-proyek yang sudah memulai tahapan konstruksi," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 277.876 kali dengan volume mencapai 4,02 miliar lembar saham senilai Rp7,59 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 172 saham, melemah 158 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 73 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 267,34 poin (0,94 persen) ke 28.133,00, indeks Bursa Nikkei turun 538,94 poin (2,69 persen) ke 19.520,01, dan Straits Times menguat 0,24 poin (0,01 persen) ke posisi 3.487,39.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015