Canastota, Amerika Serikat (ANTARA News) - Heboh sejagat mengenai pertarungan Sabtu nanti atau Minggu pagi WIB antara petinju ikonik Filipina Manny Pacquiao dan bintang tinju AS yang tak terkalahkan Floyd Mayweather telah menciptakan sinar tersendiri di sebuah kota kecil di New York.
Para pengunjung International Boxing Hall of Fame yang berada di kota ini semakin banyak, sejak pertarungan yang lama dinanti penggemar seluruh dunia itu diumumkan beberapa bulan lalu, kata Direktur Eksekutif Ed Brophy.
"Semua orang membicarakan pertarungan ini, dari penggemar tinju dan pecinta olah raga serta di luar itu, sampai orang-orang yang bukan pecinta olah raga," kata Brophy.
Ketika Pacquiao dan Mayweather akhirnya nanti bertarung di Las Vegas Strip, mereka berdua akan dicatat pada sebuah dinding untuk "Para Juara Sejati" di sudut tenggara gedung utama Hall of Fame yang berada dekat pintu keluar jalan tol terkenal di negara bagian New York; New York State Thruway.
Foto hitam putih Pacquiao dan Mayweather dipajang berdampingan dengan foto sembilan petinju top dunia.
"Mereka sudah seperti itu selama bertahun-tahun," kata Brophy menanti hari ketika kedua petinju akhirnya berhadapan di ring tinju setelah gagal dipertemukan pada 2010.
Di tengah tiga baris tiga foto adalah Pacquiao, tangannya terkepal di depan dia, mata mendelik, dengan lengan kanan bertatonya menghadap ke depan.
Di kanannya adalah Mayweather, menoleh ke kanan, kedua kepalannya terangkat dengan senyum terlukis pada wajahnya.
Di sekitar ruang pajang ada artefak, poster, tiket, suvenir, sarung tinju, celana tinju, dan jubah, serta masih banyak lagi dari sejarah tinju, seolah menantikan apa sumbangan Mayweather dan Pacquiao ketika hari bertanding itu tiba.
Tinju temukan cara
Pertandingan besar bulan Mei 40 tahun lalu di Las Vegas adalah antara Muhammad Ali melawan Ron Lyle. Posternya yang diproduksi Don King terpajang di sini.
Ada alasan kuat bahwa Mayweather dan Pacquiao akan memecahkan rekor bayaran tinju. Tiket paling murah pertarungan Ali-Lyle saat itu adalah 12 dolar AS dan termahal 100 dolar AS di barisan terdekat ring tinju di Pusat Konvensi Las Vegas.
Di Hall of Fame ini juga disimpan poster pertarungan petinju Inggris Lennox Lewis melawan Jack Johnson, dan banyak lagi legenda tinju dunia yang kebanyakan berjaya pada masa radio dan media cetak menjadi cara utama orang mengetahui ada pertarungan tinju dan petinju besar.
Beberapa legenda yang terpampang di sini malah berkaitan langsung dengan tarung Pacquiao vs Mayweather. Ada promotor Bob Arum, yang masuk Hall of Fame pad 1999 atau 33 tahun setelah pertarungan tinju yang pertama dia promotori.
Ada juga pelatih Pacquiao, Freddie Roach, yang masuk Hall of Fame pada 2012 yang pernah diasuh Eddie Futch dan membuka sanggar tinjunya sendiri WildCard Gym pada 1996 dan pernah melatih Mike Tyson, Bernard Hopkins, Roy Jones dan Amir Khan.
Juga ada Rocky Marciano yang meninggal dunia saat ulang tahunnya yang ke-46 setelah melewati karir 49 menang tanpa kalah dengan 43 lewat KO, juara kelas berat tahun 1950an yang sarung tinjunya dipamerkan di sini dan rekornya ingin disamai Mayweather, andai dia tetap tak terkalahkan saat melawan Pacquiao nanti.
Pertarungan tinju pertama yang disiarkan langsung televisi Amerika Serikat dan berlangsung pada 1 Juni 1959 juga dipajang di museum ini, seperti halnya pertarungan memperebutkan gelar kelas welter 80 tahun silam saat Barney Ross mengalahkan petinju Kanada Jimmy McLarnin.
Kini tinju menghadapi persaingan dari cabang olah raga lainnya dan berjuang untuk mencuri perhatian dunia, namun pertarungan terbaik tetap akan mengomandoi perhatian global seperti dilakukan beberapa cabang olah raga lainnya.
"Tinju selalu menemukan caranya," kata Brophy seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015