Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus memproduksi mobil global, yang dapat diekspor ke seluruh negara di dunia untuk mengantisipasi penurunan ekspor pada tahun-tahun mendatang.


"Tahun depan, ekspor kita akan 'drop' karena jenis mobil ekspor kita itu tingkat efisiensi penggunaan bahan bakarnya rendah, sementara beberapa negara di dunia ingin mobil efisien," kata Direktur Alat Transportasi Darat IUBTT Kemenperin Soerjono di Jakarta, Kamis.


Sehingga, lanjut Soerjono, yang harus dilakukan adalah mencari pasar ekspor baru atau memproduksi produk global.


Soerjono mengatakan, mobil global yang dimaksud adalah mobil yang efisiensi bahan bakarnya tinggi, artinya mampu menghemat penggunaan bahan bakar.


Menurut Soerjono, beberapa cirinya adalah mobil tersebut menggunakan front wheel drive (mobil penggerak depan), yang artinya energi dikeluarkan langsung ke roda, sehingga energi yang terbuang tidak terlalu banyak.


Selain itu, tambahnya, mobil produk global menggunakan bodi monocoque atau monokok, di mana bobot kendaraan menjadi lebih ringan dan lebih stabil.


"Sekarang ini mobil-mobil di Indonesia masih menggunakan rear wheel drive (mobil penggerak belakang) dan berbodi chasis, di mana kecenderungannya lebih berat," ujar Soerjono.


Oleh karena itu, lanjut Soerjono, ia berharap produsen mobil global dengan karakter tersebut dapat diproduksi di Indonesia, sehingga industri otomotif di Indonesia dapat terus terdongkrak.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015