New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah berita tentang ekonomi Amerika Serikat (AS) yang hanya tumbuh 0,2 persen pada kuartal pertama.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 74,61 poin (0,41 persen) menjadi ditutup pada 18.035,53.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 7,91 poin (0,37 persen) menjadi berakhir di 2.106,85, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 31,78 poin (0,63 persen) menjadi 5.023,64.
Saham Twitter jatuh 8,9 persen lagi setelah kehilangan 18,2 persen pada Selasa, menyusul laporan perusahaan tentang pendapatan kuartal pertama yang sebesar 436 juta dolar AS, 20 juta dolar AS di bawah ekspektasi.
Perusahaan komputasi awan Salesforce sahamnya melesat naik 11,6 persen karena laporan Bloomberg menyebut perusahaan itu sedang membahas tawaran dengan para bankir setelah didekati oleh pengakuisisi potensial.
Sementara Wynn Resorts tenggelam 16,6 persen setelah melaporkan kerugian kuartal pertama 44,6 juta dolar AS dan mengumumkan akan memangkas dividen dari 1,50 dolar AS per saham menjadi 50 sen per saham.
Delta Air Lines dan United Continental masing-masing turun 2,5 persen karena harga minyak lebih tinggi.
Saham perusahaan makanan Mondelez International naik 5,2 persen karena laba kuartal pertamanya naik hampir dua kali lipat menjadi 324 juta dolar AS dari 163 juta dolar AS tahun lalu meski terseret penguatan dolar.
Saham Starwood Hotels & Resorts Worldwide berakhir 8,3 persen lebih tinggi setelah mengumumkan menyewa bank investasi Lazard untuk melakukan kajian strategis perusahaan guna meningkatkan nilai pemegang saham. Langkah itu memicu spekulasi bahwa Starwood, yang memiliki jaringan hotel Westin, akan diakuisisi.
Perrigo, yang memproduksi Sudafed dan obat bebas lainnya, jatuh 0,9 persen setelah menolak tawaran pembelian terbaru dari Mylan. Mylan, yang juga sedang ditawar Teva, naik 2,5 persen. Sementara Teva naik 1,3 persen.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,04 persen dari 2,00 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,76 persen dari 2,70 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Seperti dilansir kantor berita AFP, saham-saham berada di wilayah negatif sepanjang hari setelah pertumbuhan kuartal pertama jauh di bawah 1,0 persen yang diproyeksikan oleh para analis, sebagian karena cuaca musim dingin yang sangat keras di beberapa wilayah dan pemogokan di pelabuhan West Coast.
Pada Rabu sore, Federal Reserve Amerika Serikat mengatakan pertumbuhan lebih lambat "sebagian" akibat faktor-faktor sementara dan bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali ke "kecepatan moderat."
Itu menunjukkan The Fed masih memperkirakan memulai serangkaian kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, meskipun tidak mungkin pada Juni seperti perkiraan pada analis baru-baru ini. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015