Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mundur kembali dari tertinggi tiga minggu pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena aksi ambil untung.

Aksi ambil untung telah menempatkan lebih banyak tekanan pada logam mulia, mengimbangi dukungan dari pertumbuhan ekonomi AS yang suram di kuartal pertama, lapor Xinhua.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 3,9 dolar AS, atau 0,32 persen, menjadi menetap di 1.210 dolar AS per ounce.

Emas mengambil beban tekanan jual karena aksi ambil untung pada Rabu, setelah mereka naik lebih dari tiga persen dalam dua hari terakhir ke tertinggi dalam tiga minggu.

Harga emas memangkas kerugiannya setelah pemerintah AS melaporkan ekonomi pada kuartal pertama hampir terhenti, jauh lebih rendah dari yang diharapkan, yang menarik dolar AS dan saham turun, sehingga mengangkat permintaan investasi "safe haven" untuk logam mulia.

Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan 0,2 persen di kuartal pertama tahun ini, menurut perkiraan awal yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu.

Para analis mengindikaskan bahwa angka itu bisa menawarkan banyak pemicu bagi Federal Reserve yang ingin menunda sinyal kenaikan suku bunga pertama, yang akan positif untuk emas, meskipun angka lemah kuartal pertama terlihat kemungkinan karena faktor-faktor seperti cuaca.

Investor akan mencari petunjuk untuk waktu kenaikan suku bunga pertama bank sentral sejak Resesi Besar dari pernyataan pasca pertemuan kebijakan Fed pada Rabu.

Perak untuk pengiriman Juli naik 7,2 sen, atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 16,702 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 2,9 dolar AS, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.161,50 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015