The Rainforest Impact Bond (RIB) akan menjadi mekanisme keuangan model ini yang pertama untuk melindungi hutan, yang bagi investor akan menawarkan sarana untuk membantu berbagai negara menghentikan pembukaan hutan (deforestasi) dan mengurangi emisi karbon global.
“Mekanisme RIB juga akan memberikan modal yang sangat diperlukan untuk pembangunan yang berkelestarian di sekitar lanskap yang sensitif di seluruh dunia", ungkap Chris Botsford, salah seorang pendiri ADM Capital, yang merupakan manajer investasi dengan pengalaman investasi lebih dari dua dekade di Asia.
Diperkenalkan pada KTT Lanskap Tropis, “RIB telah tumbuh dari kebutuhan mendesak untuk memperlambat perusakan hutan secara global”, ujar Botsford.
“Bantuan dan filantropi saja tidak dapat melindungi hutan kita. Kami memiliki kebutuhan yang sangat mendesak akan modal yang lebih besar, tidak hanya untuk konservasi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masyarakat yang hidup di sekitar hutan. Masyarakat membutuhkan listrik, pelayanan kesehatan yang lebih baik, pendidikan, mata pencaharian atau pekerjaan yang lebih baik. Kita tidak dapat melindungi hutan jika kita tidak menautkan konservasi dengan pembangunan.”
Sementara surat obligasi perlindungan hutan sebelumnya telah utamanya ditautkan dengan karbon atau pertanian, RIB mengusulkan suatu struktur yang memanfaatkan komitmen bantuan negara yang ditautkan dengan upaya membendung perubahan iklim global. Pemerintah di seluruh dunia telah mengkomitmenkan sekitar $5 miliar dolar untuk membantu negara berkembang melindungi hutan mereka.
Indonesia sendiri telah menegaskan akan mengurangi emisi karbonnya sebesar 26 sampai 41 persen pada tahun 2020 dan memperlambat pembukaan hutan akan menjadi salah satu bagian besar dalam mencapai target tersebut.
Diperkirakan bahwa Indonesia sendiri membutuhkan $10 miliar pada tahun 2020 untuk mengurangi pembukaan hutan hingga setengahnya. Ini termasuk pembangunan masyarakat yang sangat penting guna mengurangi tekanan atas hutan. Diperkirakan 50 persen dari 250 juta penduduk Indonesia masih hidup dengan dana kurang dari $2 dolar sehari.
Pada tahun 1998, ADM Capital mulai berinvestasi di Asia dengan menyediakan modal dan solusi untuk membantu perusahaan bertumbuh. Firma ini, yang mengelola aset sekitar US$1,3 miliar, memiliki kantor di Hong Kong, London, Istanbul, Mumbai, dan Almaty, dan merupakan penanda tangan dalam Principles for Responsible Investing.
Didirikan pada tahun 2006, ADM Capital Foundation menggunakan modal nirlaba untuk mengatasi tantangan lingkungan di seluruh Asia.
www.admcap.com
www.admcf.org
Gambar
http://release.media-outreach.com/i/Download/2867
Logo Perusahaan
http://release.media-outreach.com/i/Download/2866
Kontak:
Sabita
Sabita.Prakash@admcap.com
Lisa
Lisa.genasci@admcf.org
+852-6053-8987
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015