Tim tahap satu membawa dua misi utama, yaitu membawa bantuan kemanusiaan dan sekaligus melakukan percepatan evakuasi WNI yang ada di Nepal

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mengirimkan tim bantuan kemanusiaan dan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) ke Nepal.

"Menlu Retno hari ini pukul 16.00 WIB akan melepas keberangkatan Bantuan Kemanusiaan dan Evakuasi WNI ke Nepal. Tim akan berangkat dari Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat B 737-400 TNI AU menuju Kathmandu," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu.

Menurut Iqbal, dalam perjalanan ke Kathmandu pesawat dijadwalkan transit di Dhaka dan Bangladesh, dan tim dijadwalkan akan tiba di Kathmandu pada Kamis, 30 April dini hari.

"Pesawat yang baru saja diperbantukan oleh Panglima TNI kepada Menteri Luar Negeri untuk menyelesaikan misi kemanusiaan luar negeri pertamanya di Yaman tersebut akan menuju Kathmandu dengan membawa personil dan bantuan kemanusiaan," ungkap dia.

Tim yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri tersebut terdiri atas unsur staf Kemlu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Selain itu, juga terdapat dua orang dokter dari Polri guna melengkapi 15 dokter dan tenaga medis yang telah disiapkan oleh BNPB.

Tim tersebut akan menyerahkan kepada pemerintah dan rakyat Nepal bantuan kemanusiaan tahap satu berupa enam ton kebutuhan yang paling mendesak, antara lain tenda rumah sakit dan peralatan operasi, tenda pengungsi, peralatan medis, makanan siap saji, obat-obatan, dan lain-lain.

"Tim tahap satu membawa dua misi utama, yaitu membawa bantuan kemanusiaan dan sekaligus melakukan percepatan evakuasi WNI yang ada di Nepal," ujar Wakil Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Krishna Djelani, yang ditunjuk sebagai Ketua Tim tahap I.

Bantuan kemanusiaan tahap satu itu akan segera disusul dengan bantuan kemanusiaan tahap dua dan tiga dalam beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, kata Krishna, Menteri Luar Negeri telah menginstruksikan Duta Besar RI di Dhaka Iwan Wiranataatmaja, yang juga diakreditasi ke Nepal, untuk berada di Kathmandu memimpin langsung seluruh misi kemanusiaan Pemerintah Indonesia di Nepal, baik Tim I, II maupun III.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan bahwa misi kemanusiaan ini adalah salam persaudaraan dan bentuk solidaritas serta simpati Bangsa Indonesia kepada Bangsa Nepal.

"Karena itu, meskipun dikoordinasikan oleh Menteri Luar Negeri, namun seluruh komponen Bangsa Indonesia ikut mengisi misi ini, mulai dari Kemlu, TNI, BNPB, PMI, POLRI, PKPU, THC, Rumah Zakat serta seluruh komponen masyarakat madani lainnya," tutur Menlu Retno.

Menurut pihak Kemlu, terdapat 76 WNI di Nepal saat terjadi bencana gempa bumi, yang 19 di antaranya adalah WNI yang menetap di Nepal dan 57 WNI yang sedang melakukan kunjungan ke Nepal.

Dari 19 WNI yang menetap, 13 WNI diketahui dalam keadaan selamat dan enam WNI lainnya masih terus ditelusuri keberadaannya.

Sementara itu, dari 57 WNI yang sedang berkunjung, 35 WNI telah diketahui dalam keadaan selamat, 10 orang belum diketahui keberadaannya, dan 12 WNI sudah meninggalkan Nepal setelah dibukanya kembali Bandara Internasional Kathmandu pada Minggu (26/4).

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015