Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan (JKN) untuk buruh perkapalan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kenapa pegang (kartu) ini? kalo ke rumah sakit ditunjukkan kartu ini, sudah (bisa ditangani). Kalo tidak pegang, bayangkan. Saya punya pengalaman di DKI Jakarta, masuk ke kampung-kampung, ada yang sakit sudah dua tahun tidak berobat karena mahal," kata Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi pada acara Penyerahan Kartu Indonesia Sehat bagi Buruh Kapal di PT DOK & Perkapalan Kodja Bahari, Cilincing, Jakarta.
Dalam acara tersebut presiden didampingi oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Menteri BUMN Rini Sumarmo dan Dirut BPJS Fahmi Idris.
Dirut BPJS Fahmi Idris menjelaskan, melalui KIS tersebut buruh akan memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama, dengan ketentuan mengikuti mekanisme sistem rujukan berjenjang dan atas indikasi medis.
Secara keseluruhan, KIS diterbitkan oleh BPJS Kesehatan.
Kepesertaan KIS ada dua kelompok, pertama, kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran, baik membayar sendiri (mandiri), ataupun berkontribusi bersama pemberi kerjanya (segmen buruh atau pekerja).
Kedua, kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah (segmen Penerima Bantuan iuran atau PBI).
Pada acara tersebut, jumlah KIS yang dibagikan adalah sebanyak 3.289 sesuai jumlah total karyawan dan anggota keluarganya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015