Solo (ANTARA News)- Pemerintah Kota Surakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo memperingati Hari Tari Dunia dengan menggelar Solo 24 Jam Menari pada Rabu (29/4).
Acara peringatan bertema "Tari Nafas dan Kehidupan" itu akan melibatkan lebih dari 3.000 penari dari 150 sanggar tari di Solo dan daerah lainnya menurut Soemaryatmi, panitia pelaksana acara tersebut, di Solo pada Selasa.
Beberapa penari dari Papua dan Sulawesi serta negara-negara seperti Belanda, Hungaria, Kroasia, Myanmar, Kamboja, hingga Brunai Darussalam juga akan turut tampil.
"Para penari dari luar negeri ini merupakan pelajar peserta darmasiswa, dan program bea siswa seni dan budaya Indonesia," kata Soemaryatmi
Ia mengatakan kegiatan yang akan digelar mulai Rabu pukul 06.00 WIB sampai Kamis pukul 06.00 WIB itu diharapkan bisa menjadi nafas yang bisa menggerakan seluruh segmen kehidupan berbudaya.
Solo 24 Jam Menari akan digelar di beberapa tempat yakni pendapa dan teater-teater di ISI Solo, tiga mal di Kota Solo, hingga Jalan Jenderal Sudirman, Solo.
Di Jalan Jenderal Sudirman akan ada panggung besar untuk pertunjukan tari kolosal pada Rabu malam.
Ia menambahkan acara itu akan diawali dengan arak-arakan para seniman dan seniwati serta upacara pembukaan di halaman Rektorat Institut Seni Indonesia Solo.
Setelah pembukaan akan ada atraksi kesenian dari berbagai sanggar kesenian di Pendapa ISI. Atraksi seni juga akan digelar di gedung Teater Besar ISI mulai pukul 13.00 - 17.00 WIB.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015