Sentimen ekternal dan internal yang terbilang kurang mendukung bagi pasar saham Indonesia, diperkirakan dapat kembali memicu IHSG dalam bayang tekanan...Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka turun sebesar 34,30 poin seiring dengan investor yang pesimis minimnya sentimen positif dari dalam negeri dan eksternal.
IHSG BEI dibuka turun 34,30 poin atau 0,65 persen menjadi 5.211,13, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 8,71 poin (0,96 persen) ke level 901,93.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sentimen negatif datang dari dalam negeri, investor cukup pesimis terhadap laba perusahaan untuk kuartal I 2015 yang dikhawatirkan mencatatkan perlambatan.
Dari eksternal, ia menambahkan bahwa investor juga sedang menunggu rapat moneter bank sentral AS (the Fed) yang akan dimulai pada hari Selasa (28/4) waktu setempat, diharapkan dapat memberikan petunjuk waktu mengenai kapan the Fed mulai menaikkan suku bunganya.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga sedang khawatir terhadap Yunani yang mendekati kebangkrutan yang kemungkinan tidak akan mendapat dana bantuan sebelum menyetujui reformasi ekonomi penuh.
"Sentimen ekternal dan internal yang terbilang kurang mendukung bagi pasar saham Indonesia, diperkirakan dapat kembali memicu IHSG dalam bayang tekanan pada perdagangan saham hari ini," katanya.
Sementara itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan, terdapat potensi penguatan kembali secara teknikal khususnya pada saham saham perbankan yang sudah mengalami tekanan cukup dalam.
"Target indeks BEI teoritis untuk penurunan adalah di kisaran 5.200 poin. Strategi yang dapat dilakukan adalah menunggu terjadinya pullback (penguatan secara teknikal)," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 59,44 poin (0,21 persen) ke 28.374,15, indeks Bursa Nikkei naik 118,85 poin (0,58 persen) ke 20.099,17, dan Straits Times melemah 13,32 poin (0,38 persen) ke posisi 3.502,72.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015