Studi yang dipresentasikan dalam pertemuan Pediatric Academic Societies (PAS) di San Diego belum lama ini menemukan anak-anak tersebut juga berisiko 50-60 persen menderita kelebihan berat badan dibandingkan mereka yang menonton televisi kurang dari 60 menit.
Para peneliti menganalisa data survei yang melibatkan 11.113 orang anak di Amerika Serikat pada 2011-2012. Data ini juga mencakup gaya hidup anak seperti jumlah jam yang dihabiskan untuk menonton televisi dan seberapa sering mereka menggunakan komputer per harinya.
Mereka juga mengumpulkan data mengenai tinggi dan berat badan para partisipan ini.
Hasil penelitian memperlihatkan, rata-rata anak di Amerika Serikat menonton televisi sekitar 3,3 jam setiap harinya.
"Dengan memberikan bukti yang menghubungkan jumlah waktu menonton televisi dan berat badan tak sehat, ahli pediatrik dan orang tua seharusnya membatasi waktu menonton anak," kata penulis studi sekaligus asisten profesor pediatrik dari Divisi Pediatrik Endokrinologi Universitas Virginia, Mark D. DeBoer, MD, MSc, MCR.
Selama ini, American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak dan remaja membatasi duduk di depan layar televisi kurang dari dua jam setiap harinya.
Peneliti mengatakan, usaha untuk melawan epidemi obesitas pada anak-anak ialah dengan membuat mereka aktif. Demikian seperti dilansir eurekalert.org.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015