Bandarlampung (ANTARA News) - Gempa bumi yang terdeteksi di kawasan sekitar Ujungkulon, Jawa Barat, Minggu pagi, sekitar Pkl. 06.00 WIB, menurut laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Lampung tak terasakan getarannya sampai wilayah Lampung.
Koordinator BMG Lampung, Drs Bambang Nova Setyanto, kepada ANTARA Bandarlampung, Minggu pagi, membenarkan adanya deteksi terjadi gempa oleh BMG itu, dengan kekuatan 5,5 pada Skala Richter pada Pkl. 05:59:40 WIB.
Adapun lokasi getaran gempa itu berada pada 7.26 Lintang Selatan (LS)-105.26 Bujur Timur (BT) yang berada sekitar 57 KM Barat Daya Ujungkulon-Jabar dengan kedalaman pusat gempa 64 Km.
"Belum ada laporan gempa itu dapat dirasakan getarannya di wilayah Lampung," kata Bambang pula.
Menurut Bambang, biasanya dengan kedalaman pusat gempa seperti itu tidak dapat dirasakan apalagi di wilayah di luar sekitar pusat gempanya.
Namun begitu BMG di Lampung, lanjut Bambang, terus mengingatkan masyarakat akan potensi terjadi gempa di beberapa wilayah di Lampung yang di antaranya menjadi lintasan patahan (Sesar) Semangka dan adanya gunung api
Anak Krakatu di Selat Sunda yang terus aktif.
Tetapi Bambang menegaskan bahwa pihaknya tetap tidak dapat meramalkan adanya gempa termasuk gempa lanjutan, menyusul gempa di Mandailing-Natal (Sumut) beberapa waktu lalu.
"Tidak ada yang bisa meramalkan akan terjadi gempa di suatu wilayah seperti itu, karena memang belum ada teknologi peramalan gempa," kata dia.
Namun masyarakat dan pemerintah daerah di wilayah berpotensi gempa di Lampung, diminta tetap waspada dan menyiapkan langkah mitigasi serta antisipasi sewaktu-waktu terjadi gempa, agar dapat menekan sekecil mungkin korban jiwa, kerugian harta benda maupun dampak buruk gempa yang mungkin saja terjadi.
Apalagi di Lampung kini telah mendapatkan tambahan alat pencatat gempa (seismograf), sehingga telah terpasang antara lain di Kotabumi-Lampung Utara, Liwa-Lampung Barat, Unila-Bandarlampung, dan di Padangcermin-Lampung Selatan.
BMG di Lampung memprogramkan pula pemasangan seismograf baru, sekaligus untuk pencatat getaran gempa dan antisipasi dini tsunami di Way Jepara-Lampung Timur, Kalianda-Lampung Selatan, dan di wilayah Kabupaten Tanggamus.
Dalam jangka panjang BMG juga akan mendorong dukungan alat pencatat gempa, sekaligus sistem peringatan dini tsunami beserta sistem deteksi bencana alam terpadu (Tsunami Early Warning System/TEWS dan Metrology Climatology Early Warning System/MCEWS) yang efektif dari jajaran pemerintah daerah di Lampung. (*)
Copyright © ANTARA 2006