Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak dua juta orang atau 10 persen dari total jumlah pengunjung pada pameran internasional World Expo Milano (WEM) 2015, diharapkan akan mengunjungi Paviliun Indonesia yang turut serta dalam ajang lima tahunan tersebut di Milan, Italia.
"Peserta dari 145 negara, total pengunjung selama enam bulan diharapkan mencapai 20 juta orang. Kami berharap paling tidak 10 persen dari total pengunjung tersebut akan berkunjung ke Paviliun Indonesia," kata Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Ari Satria, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.
Ari mengatakan, pada perhelatan akbar yang akan berlangsung pada 1 Mei hingga 31 Oktober 2015 tersebut Paviliun Indonesia tersebut mengusung tema Stage of The World dan akan menampilkan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia ke kancah internasional.
Dalam pameran yang digelar di area seluas 110 hektar di kawasan Rho, sebelah barat Milan, Italia, tersebut, paviliun Indonesia akan dibagi dalam lima zona, yaitu zona Indonesia Hari Ini yang akan mengulas sejumlah fakta terbaru tentang Indonesia.
Selain itu, zona Pangan yang mengangkat kekayaan bahan makanan alami lokal seperti rempah-rempah, kopi, cokelat, gula, teh, dan kuliner Indonesia yang berhasil memasuki pasar global, dan zona Energi yang didukung teknologi ring of fire dan sumber panas bumi.
Kemudian, zona Maritim yang mengangkat kisah perjalanan Marcopolo, dan zona Budaya yang akan menampilkan makanan Indonesia dengan berlandaskan sejarah nilai spiritual.
"Identitas Indonesia seluruhnya ada di sini, termasuk visi dan misi Pemerintahan untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," kata Ari.
Ari menambahkan, Indonesia juga menampilkan berbagai kegiatan yang menunjukkan kepedulian terhadap masalah lingkungan dan berperan serta dalam pemeliharaan ekosistem dunia.
Dengan menempati area pameran seluas 1.175 meter persegi, Paviliun Indonesia akan menampilkan serangkaian acara seperti World Ocean Day pada Juni 2015, serta Indonesia National Day dan Indonesia Coffee Week pada September 2015.
Paviliun Indonesia menampilkan ikon khusus, Badak Jawa, dengan berbahan dasar perunggu seberat 500 kilogram, yang dipilih karena memiliki kaitan erat dengan upaya pelestarian ekosistem di Indonesia, sekaligus memiliki sejarah khusus dengan Paus Tahta Suci Vatikan di masa lampau.
"Pameran ini akan membuka kesempatan lebih besar untuk memajukan sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia. Ini akan menjadi kado manis bagi 70 tahun kemerdekaan Indonesia," kata Ari.
Total perdagangan Indonesia-Italia selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,67 persen dengan nilai empat miliar dolar Amerika Serikat. Hingga Februari 2015, Indonesia surplus 127,78 juta dolar AS dengan nilai ekspor 346,12 juta dolar AS.
Ekspor ke Italia didominasi minyak kelapa sawit mentah dan suling, diikuti produk batu bara, kopi, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015