Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial siap mengalokasikan bantuan usaha untuk bekas narapidana terorisme guna meningkatkan kesejahteraan mereka dan sebagai upaya mereduksi terorisme.
"Kami siap mengalokasikan dana UEP dan KUBE terhadap para bekas narapidana terorisme yang tertarik mengembangkan usaha untuk menaikkan kesejahteraan keluarga mereka," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Senin.
Mensos mengatakan hal tersebut saat menerima kunjungan Pengurus Pusat Riset Ilmu Kepolisian (PRIK) di Kantor Kemensos Salemba Jakarta.
Menurut Mensos, kemiskinan merupakan pangkal dari segala permasalahan sosial di masyarakat, termasuk tindak terorisme. Penanganannya tidak hanya represif, melainkan bisa melalui pendekatan kesejahteraan.
"Tindak terorisme tidak hanya karena ideologi transnasional, tapi bisa terkait faktor kemiskinan dan kesenjangan sosial," kata Khofifah.
Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki program pemberdayaan, termasuk terhadap para bekas narapidana teroris yang akan mengembangkan usaha. Program tersebut, yaitu Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
"Saya kira, pendekatan kesejahteraan dengan pemberdayaan ekonomi terhadap para bekas narapidana teroris bisa menjadi alternatif untuk mereduksi tindak terorisme di Indonesia," katanya.
Kemensos mendukung program dan dakwah yang dilakukan PRIK dengan pendekatan, diskusi, pelatihan, serta kegiatan ekonomi. Sehingga, bisa disinergikan agar bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kemensos juga memiliki Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC), Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), Save House, serta pusat- pelatihan, salah satunya di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
"Selain itu, Kami juga memiliki Tim Spider yang sering disinergikan dengan pihak kepolisian dan Kemhan dalam berbagai tugas reunifikasi dan reintegrasi, salah satunya terhadap bekas kombatan Aceh," katanya.
Sementara itu, bekas pimpinan Al-Qaeda di Asia Tenggara, Nassir Abbas, yang menjadi motor program pemberdayaan dakwah mengapresiasi langkah Kemensos yang cepat merespon program yang disebutnya sebagai reintegrasi dan reunifikasi terhadap bekas narapidana teroris.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi langkah cepat dari Kemensos dalam upaya mereduksi terorisme di Indonesia agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Nassir.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015