Kami sudah melakukan pergerakan seperti mendaftarkan data rekan kami ke Kemenlu kemudian ke Palang Merah InternasionalBandung (ANTARA News) - Tim Crisis Center Taruna Hiking Club (THC) hingga saat ini belum bisa mengetahui keberadaan tiga pendakinya yang berada di Nepal saat Gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter mengguncang Kathmandu, Nepal, Sabtu (25/4).
"Perkembangan terbarunya ialah kami belum bisa berkomunikasi dengan tiga rekan kami di sana. Dan sinyal komunikasi di sana masih jelek," kata perwakilan dari Tim Crisis Center Taruna Hiking Club (THC) Grahito Handaru, ketika dihubungi melalui telepon, Senin.
Ketiga anggota Taruna Hiking Club (THC) yang pergi ke Nepal untuk melakukan pendakian ke Yalateak dan Naya Kanga ialah Jeroen Hehuwat, Kadek Andana dan Alma Parahita.
"Kontak terakhir mereka ialah mereka sudah sampai di Kuanyang belum ke tempat pendakiannya, tapi kemudian ada gempa di sana," katanya.
Menurut dia, saat itu rekannya sudah berada di Langtang Village untuk persiapan proses aklimatisasi dan rencananya akan jalan ke Khyangin Gompa.
Tim THC tersebut, ujarnya, bertolak dari Indonesia menuju Nepal sejak 19 April 2015 dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Sesampainya di Kathmandu, kami masih bisa melakukan komunikasi dengan mereka dan setelah itu mereka menyatakan telah bersiap-siap menuju ke tempat pendakaian dan sudah bertemu dengan operator," kata dia.
Tim Crisis Center Taruna Hiking Club (THC) disebutkan telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Palang Merah Internasional terkait tiga rekannya di Nepal yang hingga kini belum diketahui kabarnya.
"Kami sudah melakukan pergerakan seperti mendaftarkan data rekan kami ke Kemenlu kemudian ke Palang Merah Internasional. Semoga saja dalam waktu dekat ini ada kabar tentang rekan kami di Nepal," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015