"Sesegera mungkin, tim akan hadir di Kathmandu sebagai area fokus misi. Rencannya tim pertama, tim advance akan terbang besok Senin," kata Direktur Yayasan Pemberdayaan Sosial Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa dalam siaran pers yang diterima Antara News di Jakarta, Minggu.
Sabeth yang juga menjabat Vice President South East Asia Humanitarian Committee ini menjelaskan, selama di sana tim DMC Dompet Dhuafa akan melakukan koordinasi dengan mitra lokal setempat, Tribhuvan University. Bersama mitra lokal tersebut, beberapa aksi akan dilakukan.
“Di area terdampak nanti aksi kami yang utama adalah mendukung misi penyelamatan dan mendukung persediaan fasilitas untuk misi medis,” katanya.
Lebih lanjut Sabeth menjelaskan, kondisi geografis Nepal yang tidak memiliki akses laut diprediksikan akan semakin mempersulit penyaluran bantuan kemanusiaan dari luar. Apalagi Bandara Internasional Tribhuvan juga mengalami kerusakan.
Data dari berbagai sumber yang menyebutkan korban tewa sudah mencapai sekitar 2000 jiwa pun hanya data yang masuk dari perkotaan. Desa-desa yang masih putus akses komunikasi dan transportasi dinilai akan menambah deretan panjang korban jiwa di hari hari berikutnya.
Kathmandu dan Pokhara adalah kota dengan padat penduduk dengan cuaca yang tentunya dingin mengingat Nepal adalah "atap dunia".
“Menilik dari pengalaman gempa gempa yang terjadi sebelumnya, biasanya dibutuhkan waktu cukup lama untuk evakuasi, bisa saja sampai 4 hari. sepanjang periode tersebut bantuan logistik makanan dan medis sangat penting disamping alat alat berat untuk evakuasi korban yang terperangkap dalam bangunan,” kata Sabeth.
Rencananya, selang tiga hari kemudian Dompet Dhuafa akan kembali mengirimkan tim kemanusian gelombang kedua. Tim yang diberangkatkan merupakan tim medis yang berasal dari divisi kesehatan Dompet Dhuafa.
Sebagai bagian dari masyarakat global, Dompet Dhuafa terpanggil senantiasa untuk terlibat membantu. bencana yang terjadi di mancanegara seperti gempa bumi di Nepal ini. Aksi ini juga sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang berasal dari Indonesia.
“Respon ini adalah ungkapan solidaritas yang tulus dan simpati kepada rakyat Nepal akibat gempa kemarin,” kata Sabeth.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015