Malang (ANTARA News) - Ratusan Aremania atau suporter Arema Cronus Indonesia Malang, Jawa Timur, menggelar laga sepak bola di jalanan sebagai bentuk protes terhadap Menpora Imam Nahrawi dan merealisasikan permintaan Badan Olahraga Prpfesional Indonesia (BOPI) beberapa waktu lalu.
"Aksi kami bermain sepak bola di jalanan merupakan bentuk realisasi dari keinginan BOPI dan kami akan terus main sepak bola di jalanan sampai BOPI menarik keputusannya dan Arema bisa kembali main di Liga Super Indonesia (LSI) 2015," kata dirijen Arema, Yuli Sumpil di sela-sela aksi di depan Stasiun Kotabaru Malang, Minggu.
Ia menyatakan BOPI pernah bilang jika Arema ingin main sepak bola silakan main di jalan dan sekarang ini momen yang tepat merealisasikan keinginan BOPI tersebut.
Aremania akan terus berjuang melawan pihak yang selama ini menindas tim Singo Edan, sebab Arema adalah harga diri masyarakat Malang raya dan kebanggaan negeri ini.
Tolong, kata Yuli, jangan matikan Arema, sebab selama ini Arema juga menjadi pemersatu bagi warga di wilayah Malang Raya dan itu yang akan terus diperjuangkan Aremania. Sebelumnya, Sabtu (25/4) ratusan Aremania bersama pelatih Arema Suharno juga menggelar sepak bola jalanan di kawasan yang sama.
Sebelum menggelar sepak bola jalanan, ratusan Aremania tersebut mendatangi dan memadati area Balai Kota Malang. Aksi Aremania itu juga berkaitan dengan nasib tim kebanggaan mereka yang dilarang tampil dalam kompetisi LSI 2015.
Ratusan Aremania tesrebuit menuntut Wali Kota Malang Moch Anton, ikut andil untuk menyelesaikan masalah klub tersebut. Setelah didesak ratusan Aremania, Moch Anton yang didampingi Ketua DPRD Arif Wicaksono dan Kepala Dispenda Kota Malang Ade Herawato menemui mereka.
Di hadapan ratusan Aremania tersebut, Moch Anton berjanji akan membahas masalah Arema pada forum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) wilayah IV yang digelar di Kota Malang pada 26-27 April 2015.
"Permasalahan di Malang sama dengan daerah lainnya, di mana pertandingan sepak bola dilarang karena putusan Menpora dan kami akan bahas masalah ini pada forum Apeksi karena permasalahannya sama," kata Anton.
Ia mengakui sebenarnya Arema merupakan aset bagi Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu yang mampu melambungkan nama daerah hingga ke kancah internasional.
"Jujur kami juga berduka atas putusan ini, namun kami akan berupaya mengembalikan sepak bola di Malang agar bisa terus main. Saya minta Aremania percaya kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini, bahkan hasil dari Apeksi yang salah satunya membahas soal sepak bola nasional ini juga akan kami laporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi)," tandasnya.
Ketika mengumumkan kebijakannya yang mencoret Arema dan Persebaya dari kepesertaannya di ajang LSI 2015, BOPI menyarankan agar Arema bermain sepak bola di jalanan. Dan, sejak kemarin (Sabtu, 25/4) Aremania memulai bermain sepak bola di jalanan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015