"Kalau warnanya (tahi lalat) di satu sisi lebih jelas tetapi di sisi lain samar, agak abu-abu, itu bisa jadi salah satu prediktor (kanker)," ungkap Heru dalam acara kesehatan belum lama ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan, tanda lainnya ialah bentuk tahi lalat yang tidak jelas dan tidak ada batas tegas antara tahi lalat dengan kulit.
"Kalau bentuknya (tahi lalat) seperti cipratan, tidak jelas bantuknya, di satu sisi bagian pinggirnya tegas dengan kulit, tapi di sisi lainnya samar dengan kulit, kita bisa curiga itu kanker," kata dia.
Kemudian, lanjut Heru, bila tahi lalat itu mudah berdarah karena sedikit sentuhan misalnya, maka patut waspada itu kanker.
"Mudah berdarah, juga salah satu prediktor," kata dokter dari RSCM itu.
Kendati begitu, menurut Heru, tanda-tanda tersebut belum tentu 100 persen menunjukkan tahi lalat yang dimiliki seseorang merupakan kanker. "Bisa periksa ke dokter kulit," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015