Ambil hikmah dari kesederhanaan masyarakat baduy dan keharmonisan hidup bersama alam,"

Serang (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengajak masyarakat Banten belajar dari kearifan lokal masyarakat baduy, seperti kesederhanaan dan keharmonisan hidup.

"Ambil hikmah dari kesederhanaan masyarakat baduy dan keharmonisan hidup bersama alam," kata Rano Karno saat menyampaikan sambutan pada acara Seba Baduy di Pendopo Lama Gubernur Banten di Serang, Sabtu malam.

Ia mengajak masyarakat Banten untuk tidak mengeksploitasi sumber alam secara berlebihan. Selain itu juga perlu menjaga kearifan lokal dan budaya yang diwariskan para pendahulu.

"Lingkungan alam masiH kita jaga bersama. Banyak hal yang patut ditiru dari kearipan lokal masyarakat baduy, kejujurannya, hidup apa adanya," katanya.

Rano juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat baduy yang senantiasa mengingatkan pemerintah dan masyarakat Banten untuk menjaga lingkungan dan hidup harmonis bersama alam.

"Kami terus berupaya supaya even ini lebih menarik dan mendorong wisatawan untuk melihat ritual tahunan masyarakat baduy ini," kata Rano.

Sementara itu perwakilan tokoh masyarakat Baduy, Jaro Daenah mengajak masyarakat Banten untuk menjaga keseimbangan alam dan kelestarian hutan serta gunung-gunung. Sehingga semua masyarakat bisa terhindar dari segala bencana, jika lingkungan alam terjaga dengan baik.

"Kami juga mengajak masyarakat Banten untuk patuh terhadap hukum. Jangan ada korupsi dan suap menyuap," kata Daenah saat menyampaikan sambutan atas naman tokoh Baduy.

Daenah juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas program yang diberikan kepada masyarakat Baduy seperti Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang sudah diberikan kepada masyarakat baduy.

"Mudah-mudahan provensi Banten pembangunannya lebih maju lagi. Sahingga masyaratnya lebih sEjahtra," kata Daenah dengan bahasa Indonesia yang kurang begitu lancar.

Usai upacara seba baduy, sekitar 2000 masyarakat baduy yang mengikuti seba tersebut disuguhi hiburan wayang golek di depan pendopo lama gubernur Banten.

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015