"Penumpang yang berjumlah 205, seluruhnya dalam keadaan selamat, meskipun ada yang mengalami cidera atau luka ketika mengalami proses evakuasi," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Julius Andravida Barata saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat.
Barata menjelaskan sejumlah penumpang mengalami luka atau cidera dikarenakan panik dan membuka pintu darurat yang berada di bagian tengah pesawat secara manual.
Karena panik, beberapa penumpang tidak mampu keluar dari pintu darurat tersebut dengan cara yang tepat, sehingga mengalami cedera.
Pesawat dengan nomor penerbangan JT 303 rute Kualanamu (KNO) menuju Cengkareng (CGK) tersebut mengeluarkan asap hitam dari "auxiliary power unit" (APU) ketika memundurkan pesawat (push back) saat akan diterbangkan di landasan ancang (runway) Bandara Kualanamu.
Ketika mesin atau peralatan untuk memundurkan pesawat tersebut dinyalakan, terdengar suara semacam dentuman yang cukup keras dari bagian belakang pesawat.
Pihak kru dan teknisi pesawat Lion Air telah meminta semua penumpang turun melalui pintu depan, namun penumpang karena panik membuka pintu darurat.
Sebelumnya, Pelaksana Manajer dan Protokoler Bandara Kualanamu Muhammad Haekal mengatakan pihaknya telah membawa tiga penumpang yang cedera tersebut ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang berada dalam area Bandara Kualanamu.
Melalui koordinasi yang dilakukan, manajemen Lion Air menampung seluruh penumpang di beberapa bagian bandara dan memberikan layanan makan siang.
"Penumpang juga disiapkan untuk diberangkatkan pada jam berikutnya dengan pesawat lain," kata Haekal.
Petugas Bandara Kualanamu telah menarik pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan mesin tersebut untuk keperluan investigasi.
"Nanti akan diinvestigasi oleh otoritas terkait, termasuk KNKT," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015