Pekalongan (ANTARA News) - Grup band Ungu disela-sela persiapan konser tur di Yogyakarta yang akan dilangsungkan Sabtu (23/12), pada Jumat siang menjenguk keluarga korban meninggal saat konsernya di Stadion Widya Mandala Krida, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.
Pertemuan antara personel Ungu, masing-masing Pasha (Vokal), Enda (Gitar), Oncy (Gitar), Makky (Bass), Roman (Drum) bersama promotor 18 production Jakarta, sebelumnya sudah diagendakan dan difasilitasi oleh Polres Kajen dan langsung dipimpin Kapolres AKBP Drs. Harri Nartanto.
Kedatangan personel Ungu di Pekalongan ini sedikit mengobati duka keluarga korban yang meninggal dunia mengingat mereka belum lama mendapatkan musibah.
Rombongan personel Ungu ini datang di Pekalongan sekira pukul 11.00 WIB menggunakan bus pariwisata dan langsung dipertemukan dengan keluarga korban di aula Mapolres setempat.
Setelah pertemuan langsung dengan personel Ungu, keluarga korban meski tampak masih memendam duka terlihat lebih lega, karena ada perhatian dan kedulian dari pihak-pihak terkait dalam konser bertajuk
Popcoholic with Ungu itu.
Dalam keempatan itu, Kapolres Pekalongan AKBP Harri Nartanto mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga korban dan pertemuan keluarga korban dengan Ungu merupakan tanda ungkapan bela sungkawa secara langsung dari artis pengisi konser dan penyelenggara konser.
"Musibah ini tidak diinginkan oleh semua, sehingga keluarga korban diharapkan bisa tabah menghadapi cobaan," ujarnya.
Ungkapan bela sungkawa juga disampaikan Ungu melalui sang vocalis, Pasha. Menurut dia, musibah yang terjadi saat konser di Pekalongan merupakan musibah yang tidak diinginkan bersama dan menjadi pelajaran berharga.
Oleh karena itu, dia berjanji, dalam penyelenggaran konser-konser selanjutnya akan dilakukan lebih hati-hati, agar peristiwa memilukan tersebut tidak terjadi lagi dan dapat dihindari.
"Kami juga mengucapkan simpati kepada penyelenggara acara baik
event organizer pusat maupun lokal, semua ini adalah musibah," katanya.
Pasha dalam keempatan itu juga memberikan santunan pada keluarga sebagai ungkapan bela sungkawa.
"Santunan ini kami harapkan bisa sedikit meringankan beban keluarga korban. Semoga semua arwah-arwah korban dapat diterima disisi Tuhan, dan keluarga korban dapat diberi ketabahan," katanya.
Tri Mukti dari
18 Production selaku penyelenggara acara juga mengucapkan ungkapan duka cita kepada keluarga korban dan dengan tegas menyatakan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali.
Slamet, perwakilan dari keluarga korban yang meninggal Supriyanto, Babalan Kidul, Kajen, Kabupaten Pekalongan, pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih karena ada perhatian langsung dari personel Ungu dan pihak penyelenggara terhadap korban.
Namun demikian, ia sempat mengkritik ke pihak-pihak terkait yang dalam penyelenggaraan konser pada malam hari itu agaknya tidak melihat kapasitas tempat.
"Selain itu yang harus diperhatikan adalah keselamatan penonton harus diutamakan dan karcis diasuransikan. Dalam konser Ungu lalu karcis tidak dimasukkan asuransi. Ini yang kita sayangkan dan harus diperhatikan," katanya.
Dalam acara tersebut Grup Band Ungu memberikan santunan pada masing-masing keluarga korban meninggal dunia sebanyak Rp5 juta dan Polres Rp2,5 juta/keluarga.
Usai pemberian santunan, personel Ungu dan 18 Production dipertemukan dengan empat tersangka penyelenggara acara Popcoholic dari pihak EO pusat dan lokal.
Usai acara, Enda, gitaris Ungu, menyebutkan bahwa dalam konser-konser selanjutnya, pihaknya akan lebih selektif, terutama dalam hal koordinasi masalah tiket dan tempat.
"Semuanya akan menjadi perhatian dalam konser selanjutnya, Salatiga dibatalkan, tapi konser di Jogya akan tetap dilaksanakan," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006