Oleh sebab itu sarana evakuasi yang paling memungkinkan adalah melalui shelter, karena jika disarankan lari sejauh-jauhnya dari pantai tidak akan cukup waktu,"Padang (ANTARA New) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan kecepatan gelombang tsunami dapat mencapai 400 kilometer per jam dan warga hanya punya waktu 30 menit untuk melakukan evakuasi sebelum gelombang tiba di darat.
"Oleh sebab itu sarana evakuasi yang paling memungkinkan adalah melalui shelter, karena jika disarankan lari sejauh-jauhnya dari pantai tidak akan cukup waktu," kata dia di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu saat meresmikan lima shelter yang digunakan sebagai tempat evakuasi sementara bagi warga sebagai perlindungan dari gelombang tsunami terdiri atas dua shelter di Padang, dua di Bengkulu dan satu di Nusa Tenggara Barat.
Ia mengatakan begitu gempa terjadi segera berlari menuju shelter dan jangan sampai kembali sebelum dua jam atau kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
"Pengalaman menunjukan orang sudah lari tapi ada yang kembali, biasanya orang itu yang jadi korban," ucap dia.
Syamsul meminta kepada masyarakat untuk rutin melaksanakan latihan evakuasi agar saat gempa terjadi menjadi terlatih.
Kepada pemerintah daerah ia meminta agar membuat peta evakuasi dan rutin melakukan simulasi agar lebih siap menghadapi tsunami jika terjadi.
Di tingkat kelurahan juga harus ada peta rumah yang ada anggota masyarakat yang rentan seperti orang lanjut usia, wanita hamil dan orang cacat yang harus diprioritaskan untuk dibantu, kata dia.
Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan ada tujuh kabupaten dan kota di Sumbar yang berada pada daerah rawan tsunami karena berada di pantai barat Sumatera.
Ia mengatakan ada dua cara paling efektif menyelamatkan diri dari ancaman tsunami yaitu evakuasi vertikal dan horizontal dimana evakuasi vertikal jauh lebih efisien yaitu melalui shelter.
"Dengan adanya shelter merupakan salah satu upaya mengantisipasi jatuhnya korban akibat tsunami dan masyarakat menjadi lebih siap menghadapi bencana", ujar dia.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015