Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan mengkaji permintaan tambahan gas alam cair (liquified natural gas/LNG) dari Cina, namun sebelumnya pemerintah akan melihat ketersediaan cadangan LNG yang masih ada. "Permintaan boleh-boleh saja. Tapi, belum bisa katakan apakah kita bisa penuhi atau tidak, itu merupakan masalah tersendiri," kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro sebelum rapat di Kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Jumat. Menurut dia, kedatangan delegasi Cina baru pertama kali, sehingga belum bisa memutuskan apakah akan menyetujui atau tidak keinginan tersebut. Sebelumnya, Wakil Direktur National and Development Republic of China (NDRC) Zhang Guobao meminta Indonesia dapat meningkatkan ekspor LNG-nya ke Cina. "Pertumbuhan permintaan energi di Cina demikian pesat, tahun ini saja sampai dua digit, karenanya kami minta Indonesia bisa meningkatkan ekspor LNG," katanya. Ekspor LNG ke Cina baru dimulai akhir tahun 2008 atau awal 2009 sebesar 2,6 juta ton per tahun yang akan berasal dari Kilang Tangguh, Papua. Mengenai kemungkinan Taiwan meminta hal serupa, Purnomo mengatakan, hingga saat ini, Taiwan belum menyampaikan permintaan tambahan tersebut. "Mereka belum minta. Belum apa-apa," katanya. Saat ini, Indonesia masih mengekspor LNG ke Taiwan dengan volume sekitar satu juta ton per tahun. Namun, kontrak tersebut akan habis tahun 2010-2011.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006