Jakarta (ANTARA News) - Aktivis HAM Hendardi meminta pasangan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti (BH) dan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG) menyelesaikan seluruh persoalan termasuk insiden penganiayaan oknum TNI terhadap anggota Polri di Bengkel Kafe, SCBD.
"Ya siapapun yang duduk sebagai Kapolri dan Wakapolri tentu saja wajib menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang belum selesai termasuk kasus di Bengkel Kafe," kata Hendardi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan juga menekankan penyidik Polda Metro Jaya tidak mempetieskan laporan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI terhadap dua anggota Polri.
Bahkan Kompolnas telah mengkonfirmasi ke Polda Metro Jaya agar penyidik kepolisian menindaklanjuti seluruh laporan dan pengaduan masyarakat yang terindikasi terdapat unsur tindak pidana termasuk insiden di Bengkel Kafe.
Lebih lanjut Hendardi dan Edi sepakat pasangan BG dan BH harus menjaga hubungan harmonisasi dengan TNI khususnya di tingkat bawah, serta satu visi dan misi di antara pimpinannya.
Hendardi menyatakan pimpinan Polri yang baru terpilih itu harus menunjukkan kinerja yang bersih dan meningkatkan akuntabilitas Polri.
"Penataan personel Polri yang bersih harus menjadi prioritas utama," tuturnya.
Sedangkan Edi menyebutkan Kompolnas menerima 1.200 pengaduan dari masyarakat terkait dugaan penyidik kepolisian tidak menindaklanjuti laporan polisi selama 2014.
"Polda Metro Jaya sebagai barometer harus serius menangani laporan masyarakat," tegas Edi.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015