Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menginginkan Bank Indonesia (BI) menurunkan bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) hingga menyentuh level 6-5 persen untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, kata Wakil Ketua Umum Kadin James T Riady di Jakarta, Jumat.James T Riady menyatakan bahwa dengan bunga SBI sebesar itu maka bunga pinjaman akan berada di bawah 10 persen dan itu sangat membantu daya saing industri Indonesia di pasar global.Suku bunga pinjaman yang rendah, lanjut James, juga diperlukan untuk menghela pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini hanya berada di level sekitar 5,5 persen. "Pertumbuhan ekonomi yang hanya berdasarkan konsumsi hanya menghasilkan pertumbuhan sekitar lima persen dan untuk mencapai pertumbuhan di atas enam persen harus ada investasi. Investasi butuh suku bunga yang rendah," ujar James. Ia menilai penurunan SBI saat ini sebenarnya terlambat dan seharusnya sudah dilakukan setahun yang lalu, sehingga Indonesia mampu mengantisipasi perkembangan ekonomi global yang semakin ketat persaingannya. Namun, ia juga menilai penurunan SBI saat ini sebagai langkah dan arah yang tepat dan perlu dilakukan lebih cepat, agar sektor perbankan lebih banyak mengucurkan kreditnya ke sektor produktif dan investasi. "Kalau SBI rendah, otomatis tidak menarik lagi dan perbankan bisa memberikan dana untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia seperti investasi, dan sebagainya," kata James. Lebih jauh ia mengatakan, sebenarnya SBI merupakan instrument yang sangat baik untuk mengelola keuangan, namun tinggal tergantung akan diarahkan kemana. "Saat ini mungkin arahnya sudah benar dan mungkin (penurunannya SBI) bisa lebih cepat lagi dalam tiga bulan ke depan dan kita harapkan juga suku bunga di Amerika akan turun lebih jelas lagi sehingga BI bisa ikuti arah itu," ujar James.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006