Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, naik 10 poin menjadi Rp9.075/9.085 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.070/9.095 karena spekulasi beli rupiah masih berlanjut. "Spekulasi beli rupiah terus terjadi yang mendorong mata uang lokal itu naik, apalagi dolar AS di pasar global terhadap yen sedikit melemah," kata Direktur Retail Banking PT Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan rupiah masih mendapat respon positif pasar, sehingga mata uang lokal itu secara perlahan-lahan kembali menguat hingga di bawah level Rp9.100 per dolar AS. Meski demikian, para pelaku pasar masih ragu-ragu untuk masuk pasar lebih lanjut menjelang penutupan akhir pekan ini, karena itu aktivitas pasar masih belum ramai, katanya. Rupiah, lanjut Kostaman, diperkirakan tetap berada di kisaran antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar AS, setelah sebelumnya terpuruk hingga mendekati level Rp9.150 per dolar AS, akibat gejolak ekonomi Thailand yang mengakibat mata uang baht merosot tajam. "Kami optimis pergerakan mata uang lokal itu akan terus dipantau oleh Bank Indonesia (BI), apabila ada gejolak baik dari dalam maupun dari luar maka BI segera akan dapat mengantisipasi lebih cepat," katanya. Mengenai dolar AS, menurut dia terjadi koreksi setelah data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan ekonominya pada kuartal ketiga sedikit turun menjadi 2,0 persen dari perkiraan sebelumnya 2,20 persen. Kondisi ini mengakibatkan pelaku pasar melepas dolar, sehingga mata uang AS itu sedikit terkoreksi terhadap yen. Dolar AS terhadap yen turun menjadi 118,35 dari sebelumnya 118,53, euro jadi 1,3185 dari sebelumnya 1,3125 per dolar AS, dan euro menjadi 156,05 yen dari sebelumnya 156,42. Dengan situasi pasar seperti ini, maka diperkirakan rupiah pada penutupan sore nanti masih dapat bergerak naik sehingga posisinya terus mendekati level Rp9.050 per dolar AS, demikian Kostaman Thayib. (*)
Copyright © ANTARA 2006