Hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai 56 miliar dolar AS dan PMDN Rp448 triliun
Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi hijau bisa tumbuh 20 persen setiap tahun.
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya untuk meningkatkan investasi hijau itu akan dilakukan dalam acara bertajuk "Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity" yang akan berlangsung 27-28 April 2015 di Jakarta.
"Saat ini investasi dan perkembangan industri yang ramah lingkungan sudah menjadi tren global. Untuk itu, Indonesia akan mengambil peluang ini untuk menarik investasi hijau saat menjadi tuan rumah Tropical Landscape Summit dengan memaparkan portofilo potensi investasi hijau di Tanah Air," katanya.
Menurut Franky, selama lima tahun terakhir (2010-2014), total realisasi investasi hijau mencapai sekitar 30,3 persen dari total nilai investasi, yaitu sebesar Rp486 triliun dibanding total nilai investasi Rp1.600 triliun.
Dari realisasi tersebut, sebanyak 26,8 miliar dolar AS merupakan penanaman modal asing (PMA) dan Rp139,1 triliun merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"BKPM menargetkan investasi hijau akan tumbuh rata-rata 20 persen setiap tahun, hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai 56 miliar dolar AS dan PMDN Rp448 triliun," katanya.
Franky menilai, forum tersebut sangat strategis bagi Indonesia untuk menjadi contoh bagi pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Pasalnya, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur hijau atau yang ramah lingkungan membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga acara itu diharapkan menjadi peluang untuk menarik investor.
Ia mengatakan ada delapan sektor potensial untuk investasi hijau antara lain pertanian, kehutanan, perikanan, pengusahaan tenaga panas bumi, industri pengolahan (biomassa, biofuel, komponen transportasi), pengadaan listrik dari sumber terbarukan, pengelolaan sampah dan daur ulang, dan pariwisata alam (ecotourism).
Sejumlah menteri ekonomi seperti Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya beserta menteri terkait lainnya akan memaparkan peluang dan potensi serta insentif yang ditawarkan pemerintah dalam investasi hijau.
"Juga menteri-menteri ekonomi lainnya akan mempromosikan program pengembangan investasi hijau dan berdiskusi langsung dengan para pemangku kepentingan dalam kerangka regulasi dan ekosistem yang mendukung terciptanya ekonomi hijau," katanya.
Selain jajaran menteri terkait, acara tersebut juga akan menghadirkan sejumlah praktisi, pelaku usaha hingga lembaga swadaya masyarakat dari seluruh dunia.
"Acara ini berbeda dengan World Economic Forum atau lainnya karena memang tujuannya untuk meningkatkan investasi hijau," katanya.
Sejumlah CEO global yang dipastikan datang dan menjadi pembicara antara lain Sunny Verghese dari Group MD and CEO Olam International, Gary Kotzen yang merupakan Vice President of Global Sourcing, Costco Wholesale, Mark Burrows yang merupakan Managing Director and Vice Chairman Global Investment Banking, Credit Suisse dan Stephen Rumsey dari Permian Global.
"Selain itu banyak pembicara juga merupakan CEO dalam negeri, untuk berbagai mengenai pengalaman investasi di Indonesia," pungkas Franky.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015