Enggano, Bengkulu (ANTARA News) - Masyarakat pulau terluar Enggano, Bengkulu, membutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan untuk mampu mengembangkan pariwisata.
"Pembinaan untuk masyarakat saja kurang. Harusnya pembinaan itu dilakukan berlanjut dari A sampai Z, jangan dibatasi," kata Camat Enggano Marlansius kepada Antara di Enggano, Bengkulu, Rabu.
Tingkat pengetahuan SDM masyarakat di Enggano untuk mengelola dan mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu komoditas atau paket budaya untuk mendukung pariwisata sangat minim. Karena itu, ia mengatakan pemberian dukungan pemerintah pusat atau daerah untuk peningkatan kapasitas masyarakat Enggano sangat diharapkan.
Ia mencontohkan, saat ini diperlukan pembinaan agar masyarakat bisa mengolah hasil pertanian, perkebunan, dan laut untuk jadi produk jadi dan bisa membuka lapangan kerja baru. Hasil pertanian dan laut Enggano selalu dikirim ke luar pulau dalam bentuk bahan baku.
Beberapa komoditas hasil perkebunan yang menjadi andalan perekonomian masyarakat Pulau Enggano yakni pisang, emping, dan kakao. Sedangkan komoditas kelautan dan perikanan dari pulau terluar ini yang banyak dikirim keluar pulau yakni ikan asin.
Sedangkan untuk budaya, menurut dia, banyak tarian dan upacara adat yang masih dilakukan masyarakat asli Enggano yang juga bisa menjadi potensi wisata budaya. Namun, masyarakat tetap perlu bimbingan.
"Tarian adat tetap dipertahankan. Tapi karena keterbatasan kemampuan untuk mengkoordinasi potensi budaya tersebut rasanya masih sulit untuk bisa dikembangkan," ujar dia.
Penyambutan tamu disambut dengan tari perang, sedangkan dalam perkawinan digunakan tari semut. Sebelum perkawinan ada kegiatan adat berupa pesta barang yang maksudnya untuk mengumpulkan "sumbangan" untuk pernikahan.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015