Jakarta (ANTARA News) - Media Internet sangat rawan kejahatan fedofilia. Hanya dalam waktu dua jam mengobrol (chatting), sudah ada tawaran dari penyuka hubungan seksual dengan anak di bawah umur. Fakta ini diungkapkan polisi Inggris yang melakukan percobaan penyelidikan dengan menggunakan fasilitas chatting dan berpura-pura sebagai gadis usia 12 tahun. Kantor Berita Reuters melaporkan, Kamis, detektif di unit khusus kepolisian London dalam percobaan mendapati adanya risiko bagi anak-anak yang suka mengobrol di Internet. "Keluarga-keluarga membeli komputer pada libur Natal, anak-anak menggunakannya, dan mereka yang tidak diawasi orang tua sangat rentan terhadap penawaran berbahaya dari pengidap fedofilia," kata Detektif Alastair Jeffrey. Ia mengungkapkan hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan unit Komando Penyelidikan Pelecehan Anak-anak (CAIC: Child Abuse Investigation Command ) di bawah kepemimpinannya. Menurut dia, CAIC adalah unit terbesar dan terbaik di Inggris yang melindungi anak-anak dari kejahatan seksual, dan dapat mengoperasionalkan seluruh 425 aparat polisi yang bertugas khusus menangani kasus fedofilia di Ibukota Inggris. Dalam tujuh bulan terakhir CAIC telah meringkus 22 pria dewasa, termasuk 14 tersangka hanya dari kerja seorang aparat yang menggunakan Internet. Para detektif mengatakan, jaringan situs-situs Web sosial tumbuh bak jamur di musim hujan dalam beberapa tahun terakhir, dan memungkinkan para pengguna Internet membangun halaman-halaman Web khusus tempat mereka bisa bertukar foto, video dan mendengarkan lagu. "Lewat media itulah para penjahat dapat melihat dan menemukan anak-anak calon korban," kata Jeffrey. Ia mengungkapkan pula, situs paling populer adalah MySpace yang memiliki daftar 130 juta pengguna di seluruh dunia, 31 persen di antaranya anak-anak usia di bawah 18 tahun. Sekalipun kebanyakan situs-situs besar memiliki pengaman, para penjahat biasanya tetap mampu menyelusup ke dalam. Sekali mendapat tanggapan dan kepercayaan calon korban, penjahat akan mengatur pertemuan dengan berkomunikasi melalui E-mail yang biasa disediakan Yahoo dan MSN. Jeffrey mengatakan, 31 persen remaja berusia 9-11 tahun pernah menerima tawaran berhubungan seksual, dan hanya tujuh persen orang tua menyadari hal itu. Tetapi yang paling mengejutkan adalah, satu dari 12 anak-anak pernah bertemu muka dengan seseorang yang baru dikenal melalui chatting. Bahaya yang dihadapi anak-anak itu pun sangat mengejutkan. "Para penjahat biasanya membawa kondom, cairan pelumas dan bisa juga tali pengikat. Ini benar-benar urusan serius," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006