Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, keputusan pemerintah untuk mengimpor beras merupakan upaya untuk menjaga agar harga beras stabil dan terjangkau serta menciptakan ketahanan pangan. "Presiden menginginkan impor beras agar harga beras menjadi terjangkau oleh semua orang terutama masyarakat miskin termasuk petani. Itu tujuan utamanya agar harga beras terjangkau dan pasokan cukup," kata Juru bicara presiden Andi Malarangeng di kantor presiden Jakarta, Kamis. Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla mengumumkan bahwa pemerintah akan segera mengimpor beras pada Desember ini hingga Maret 2007 sebesar 500 ribu ton yang akan digunakan untuk keperluan menutup persediaan beras yang kosong karena digunakan untuk Operasi Pasar dan pembagian beras miskin (Raskin). Dikatakan Andi, presiden menilai keputusan untuk mengimpor beras adalah langkah terakhir yang bisa dilakukan karena ternyata persediaan beras di dalam negeri tidak mencukupi untuk mengisi stok beras nasional yang diperlukan untuk melakukan operasi pasar dan raskin. "Untuk mengisi stok nasional diupayakan dengan produk dalam negeri dulu kemudian kalau masih kurang jalan terakhir adalah impor," katanya. Sementara itu, Mendag Marie Elka Pangestu di tempat yang sama mengatakan impor beras dipercepat dari rencana akhir Januari 2007 menjadi akhir Desember 2006 karena adanya kebutuhan yang mendesak untuk melakukan OP dan Raskin. "Raskin itu sekitar 150 ribu ton ditambah kebutuhan OP itu sekitar 200 ribu ton. Terutama yang kita waspadai bulan-bulan sebelum panen raya, jadi untuk tiga bulan ke depan ini kebutuhannya 200 ribu ton yang dibutuhkan Bulog per bulan. Berarti yang keluar dari Bulog itu 600 ribu ton. Maka itu kita hitung sekitar 500 ribu ton yang diperlukan untuk impor," katanya. Impor beras ini, lanjutnya akan dilakukan langsung oleh Bulog dengan memakai tender terbuka seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. "Pengaturannya impor beras boleh masuk dengan tentunya sesuai ijin, satu bulan sebelum panen raya dan dua bulan setelah panen raya. Jadi saat panen raya, sebulan sebelum penen raya, dua bulan panen raya itu beras impor tidak boleh masuk." tambahnya. Menurutnya, panen raya beras akan terjadi pada Februari hingga Maret atau mundur dari perkiraan karena mundurnya musim tanam.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006