"Hari ini juga hari spesial karena pada hari ini juga hari lahir ibu saya," katanya kepada pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyimak pidatonya.
Ia menuturkan kisah ibunya, yang melarikan diri dari keluarganya pada usia 12 tahun karena tidak ingin dijodohkan dan dinikahkan dini.
Setelah kabur dari rumah, ia melanjutkan, ibundanya tinggal dan menetap di sekolah kesusteran selama dua tahun meski berasal dari keluarga muslim.
"Itu satu-satunya jalan untuk hidup mandiri," katanya.
Pemilik maskapai penerbangan Susi Air itu kemudian mengatakan bahwa RA Kartini juga berjuang dengan semua keterbatasannya, terus menulis untuk menyampaikan pemikirannya.
"Kebebasan pemikiran adalah kebebasan yang hakiki yang setiap orang bisa mengamati," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa perempuan mendapat beberapa keistimewaan dari Tuhan, keistimewaan yang yang bisa digunakan untuk melakukan perubahan dan memajukan bangsa.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015